MAKALAH
TENTANG PROSES-PROSES SOSIAL DAN
INTERAKSI SOSIAL
DISUSUN OLEH :
RR AYU FITRIANI WIDYASTUTI
11611323
2SA01
KATA PENGANTAR
Alhamdullillahhirobillamin,
segalah puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segalah rahmat dan
hidayahnya tercurahkan kepada kita yang tak terhingga ini, sholawat serta salam
kita panjatkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW dan keluarganya,
sahabatnya, beserta pengikutnya sampai akhir zaman amin ya robal alamin.
Karena
anugerah dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang merupakan
salah satu tugas dari mata kuliah Softskill. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini banyak sekali terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami
khususnya dan kepada para pembaca umumnya.
Jakarta,November
2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses
sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu jangka waktu
yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan hubungan perilaku
dalam kehidupan masyarakat.Interaksi sosial merupakan kunci dari semua
kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada
kehidupan bersama.
Interaksi sosial merupakan proses komunikasi
diantara orang-orang untuk saling mempengaruhi perasaan, pikiran dan
tindakan.teraksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa
tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di
dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku,interaksi sosial
itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan - aturan dan nilai –
nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran atas
pribadi masing – masing,maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan
sesuai dengan yang kita harapkan. Di dalam kehidupan sehari – hari tentunya
manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara satu dengan yang lainnya,ia akan
selalu perlu untuk mencari individu ataupun kelompok lain untuk dapat
berinteraksi ataupun bertukar pikiran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Interaksi Sosial
Menurut
Prof. Dr. Soerjono Soekamto di dalam pengantar sosiologi, interaksi sosial
merupakan kunci semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanya komunikasi ataupun
interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama. Jika
hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain, tidak dapat
menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka
dari itu dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk
proses sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan–kegiatan
antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi.
Syarat interaksi sosial
Menurut
Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa adanya dua
syarat, yaitu kontak sosial dan komunikasi.
Kontak Sosial
Kata
“kontak” (Inggris: “contact") berasal dari bahasa Latin con atau cum yang
artinya bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh. Jadi, kontak berarti
bersama-sama menyentuh. Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu
terjadi melalui interaksi atau hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan
kontak sosial dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya bicara melalui
telepon, radio, atau surat elektronik. Oleh karena itu, hubungan fisik tidak
menjadi syarat utama terjadinya kontak. Kontak sosial memiliki sifat-sifat
berikut.
Kontak sosial
dapat bersifat positif atau negatif. Kontak sosial positif mengarah pada suatu
kerja sama, sedangkan kontak sosial negatif mengarah pada suatu pertentangan
atau konflik.
Kontak
sosial dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak sosial primer terjadi
apabila para peserta interaksi bertemu muka secara langsung. Misalnya, kontak
antara guru dan murid di dalam kelas, penjual dan pembeli di pasar tradisional,
atau pertemuan ayah dan anak di meja makan. Sementara itu, kontak sekunder
terjadi apabila interaksi berlangsung melalui suatu perantara. Misalnya,
percakapan melalui telepon. Kontak sekunder dapat dilakukan secara langsung dan
tidak langsung. Kontak sekunder langsung misalnya terjadi saat ketua RW
mengundang ketua RT datang ke rumahnya melalui telepon. Sementara jika Ketua RW
menyuruh sekretarisnya menyampaikan pesan kepada ketua RT agar datang ke
rumahnya, yang terjadi adalah kontak sekunder tidak langsung.
Komunikasi
Komunikasi
merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Hal terpenting dalam komunikasi
yaitu adanya kegiatan saling menafsirkan perilaku (pembicaraan, gerakan-gerakan
fisik, atau sikap) dan perasaan-perasaan yang disampaikan. Ada lima unsur pokok
dalam komunikasi yaitu sebagai berikut.
Komunikator, yaitu orang yang
menyampaikan pesan, perasaan, atau pikiran kepada pihak lain.
Komunikan,
yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, atau perasaan.
Pesan, yaitu
sesuatu yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa informasi,
instruksi, dan perasaan.
Media, yaitu
alat untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa lisan, tulisan,
gambar, dan film.
Efek, yaitu
perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan, setelah mendapatkan pesan
dari komunikator.
Ada tiga
tahap penting dalam proses komunikasi. Ketiga tahap tersebut adalah sebagai
berikut.
Pada tahap
ini, gagasan atau program yang akan dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat
atau gambar. Dalam tahap ini, komunikator harus memilih kata, istilah, kalimat,
dan gambar yang mudah dipahami oleh komunikan. Komunikator harus menghindari
penggunaan kode-kode yang membingungkan komunikan.
Penyampaian
Pada tahap
ini, istilah atau gagasan yang sudah diwujudkan dalam bentuk kalimat dan gambar
disampaikan. Penyampaian dapat berupa lisan, tulisan, dan gabungan dari keduanya.
Decoding
Pada tahap
ini dilakukan proses mencerna dan memahami kalimat serta gambar yang diterima
menurut pengalaman yang dimiliki.
Faktor dasar
terbentuknya interaksi sosial
Proses
interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat bersumber dari faktor imitasi,
sugesti, simpati, motivasi, identifikasi dan empati.
Imitasi:
atau meniru adalah suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan maupun aksi
seperti yang dilakukan oleh model dengan melibatkan alat indera sebagai
penerima rangsang dan pemasangan kemampuan persepsi untuk mengolah informasi
dari rangsang dengan kemampuan aksi untuk melakukan gerakan motorik. Proses ini
melibatkan kemampuan kognisi tahap tinggi karena tidak hanya melibatkan bahasa
namun juga pemahaman terhadap pemikiran orang lain.
Imitasi saat
ini dipelajari dari berbagai sudut pandang ilmu seperti psikologi, neurologi,
kognitif, kecerdasan buatan, studi hewan (animal study), antropologi, ekonomi,
sosiologi dan filsafat. Hal ini berkaitan dengan fungsi imitasi pada
pembelajaran terutama pada anak, maupun kemampuan manusia untuk berinteraksi
secara sosial sampai dengan penurunan budaya pada generasi selanjutnya.
Identifikasi:
adalah pemberian tanda-tanda pada golongan barang-barang atau sesuatu. Hal ini
perlu, oleh karena tugas identifikasi ialah membedakan komponen-komponen yang
satu dengan yang lainnya, sehingga tidak menimbulkan kebingungan. Dengan
identifikasi dapatlah suatu komponen itu dikenal dan diketahui masuk dalam
golongan mana. Cara pemberian tanda pengenal pada komponen, barang atau bahan
bermacam-macam antara lain dengan menggantungkan kartu pengenal, seperti halnya
orang yang akan naik kapal terbang, tasnya akan diberi tanpa pengenal pemilik
agar supaya nanti mengenalinya mudah.
Sugesti:
adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu kepada
individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau melaksanakan
tanpa berpikir kritis dan rasional.
Motivasi:
yaitu rangsangan pengaruh, stimulus yang diberikan antar masyarakat, sehingga
orang yang diberi motivasi menuruti tau melaksanakan apa yang dimotivasikan
secara kritis, rasional dan penuh rasa tanggung jawab . Motivasi biasanya
diberikan oleh orang yang memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa,
misalnya dari seorang ayah kepada anak, seorang guru kepada siswa.
Simpati:
adalah ketertarikan seseorang kepada orang lain hingga mampu merasakan perasaan
orang lain tersebut. Contoh: membantu orang lain yang terkena musibah hingga
memunculkan emosional yang mampu merasakan orang yang terkena musibah tersebut.
Empati:
yaitu mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan
saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat
intens/dalam.
Hubungan
antara suatu individu masyarakat dengan relasi - relasi sosial lainnya,menentukan
struktur dari masyarakatnya yang dimana hubungan antar manusia dengan relasi
tersebut berdasarkan atas suatu komunikasi yang dapat terjadi di antara
keduanya. Hubungan antar manusia atau relasi – relasi sosial,suatu individu
dengan sekumpulan kelompok masyrakat,baik dalam bentuk individu atau perorangan
maupun dengan kelompok – kelompok dan antar kelompok masyarakat itu
sendiri,menciptakan segi dinamika dari sisi perubahan dan perkembangan
masyarakat. Sebelum terbentuk sebagai suatu bentuk konkrit,komunikasi atau
hubungan yang sesuai dengan nilai – nilai sosial di dalam suatu
masyarakat,telah mengalami suatu proses terlebih dahulu yang dimana proses –
proses ini merupakan suatu bentuk dari proses sosial itu sendiri.
Gillin &
Gillin mengatakan bahwa Proses-proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang
dapat dilihat apabila orang-perorangan dan kelompok-kelompok manusia saling
bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut, atau apa
yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya
cara-cara hidup yang telah ada. Berdasarkan sudut inilah komunikasi dapat
dipandang sebagai suatu sistem di dalam kelompok masyarakat maupun sebagai
sebuh proses sosial. Adanya hubungan timbal balik dalam memperngaruhi tiap
individu pada saat terjadinya komunikasi dapat membentuk suatu pengetahuan
maupun pengalaman baru yang dirasakan oleh masing – masing individu. Hal ini
membuat kegiatan komunikasi menjadi suatu dasar yang kuat dalam kehidupan
maupun proses sosial seseorang. Adanya tingkat kesadaran di dalam berkomunikasi
di antara warga – warga dalam kehidupan bermasyarakat dapat membuat masyarakat
dipertahankan sebagai suatu kesatuan dan menciptakan apa yang dinamakan sebagai
suatu sistem komunikasi. Sistem komunikasi ini mempunyai lambang – lambang yang
diberi arti dan menghasilkan persepsi khusus dalam memahami lamabang – lambang
tersebut oleh masyarakat.Karena kelangsungan kesatuannya dengan jalan
komunikasi itu,setiap masyarakat dapat membentuk kebudayaan berdasarkan sistem
komunikasinya masing-masing.
Proses
interaksi didasarkan pada berbagai faktor :
Imitasi
Salah satu
segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi
kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku
Sugesti
Faktor sugesti
berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan atau suatu sikap yang
berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain.
Identifikasi
Identifikasi
sebenarnya merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk
menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada
imitasi, karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses ini.
Proses
simpati
Sebenarnya
merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Di
dalam proses ini perasaan memegang peranan yang sangat penting, walaupun
dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk memahami pihak lain dan
untuk bekerja sama dengannya.
Syarat
terjadinya interaksi sosial :
Adanya
kontak sosial (social contact), yang dapat berlangsung dalam tiga bentuk.Yaitu
antarindividu, antarindividu dengan kelompok, antarelompok. Selain itu, suatu
kontak dapat pula bersifat langsung maupun tidak langsung.
Adanya
Komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang lain,
perasaan-perassaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Orang yang
bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan
oleh orang tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses
sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam suatu jangka waktu
yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola pengulangan hubungan perilaku
dalam kehidupan masyarakat. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua
kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada
kehidupan bersama.Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial(yang juga
dapat dinamakan sebagai proses sosial) karena interasi sosial merupakan syarat
utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.
Berlangsungnya
suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor yaitu:Imitasi, Sugesti,
Identifikasi, Proses simpati.Syarat terjadinya interaksi sosial yaitu adanya
kontak sosial dan komunikasi.Proses sosial ada yang bersifat asosiatif
(kerjasama) dan desosiatif (perpecahan).
0 komentar:
Posting Komentar