Jumat, 03 Mei 2013

RESENSI FILM THE SECRET


Resensi Film               : The Secret
 Sutrada                      :Drew heriot
 Produser                    : Rhonda Byrne (Executive Producer)
                                        Paul herrington (Producer)
 Distributed by           : Prime Time Production
 Release date(s)        : 26 maret 2006
Film ini bercerita tentang rahasia masa lampau yang telah lama ditinggalkan oleh orang-orang modern, yaitu tentang kekuatan pikiran. Dalam hidup ini sebenarnya kita telah mewarisi pengetahuan luhur masa lampau dari orang-orang bijak yang telah berjuang sepenuh hati untuk menemukan kearifan dan pengetahuan ini. Hanya saja karena pengetahuan ini adalah pengetahuan tingkat tinggi – untuk konteks masyarakat pada saat itu – sehingga hanya sedikit orang yang mampu memahaminya dengan baik.
Ada banyak pelajaran tentang pikiran yang diceritakan dalam film ini. Mungkin kita yang sudah lama kuliah di disiplin keilmuan psikologi belum menyadari pengetahuan ini, karena kita hanya belajar tentang mekanisme pikiran semata. Bagaimana terjadi proses kognisi dan meta kognisi dalam memori kita, bagaimana informasi atau pesan masuk dalam memori kita dan bertahan dalam rentang waktu yang pendek maupun lama. Tapi, melewati semua pelajaran itu, pernahkah kita bertanya tentang apa yang kita pelajari ini, apa yang dapat kita pahami dari pelajaran ini, apa yang dapat kita praktekkan dari pelajaran tersebut? Tentunya pengetahuan tidak hanya disimpan dalam memori, tetapi pengetahuan seharusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia.
Film ini diawali dengan cerita Rhonda Byrne yang mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya, ayahnya meninggal, kehidupan cintanya berantakan, dan hidup yang tidak menentu. Tanpa disadari ternyata di balik ujian itulah ia mendapatkan pencerahan dari sebuah buku yang dihadiahkan oleh anaknya. Tidak jelas buku apa yang diberikan tersebut, tetapi buku itu berisi ajaran tentang pikiran manusia, bagaimana manusia menggerakkan pikirannya sejak masa lampau, dan menggunakannya untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia.
Setelah menemukan pencerahan dari buku itu, Byrne menelusuri satu persatu orang-orang yang dapat mengajarkannya lebih jauh tentang pengetahuan klasik ini. Pencarian itu, membuatnya bertemu dengan master-master kekuatan pikiran mulai dari Bob Proctor yang memberikan pengantar tentang the Secret, kemudian John Assaraf, Rev. Michael Beckwith, John Demartini, Jack Canfield, James Arthur Ray, Joe Vitale, Lee Brower, Marie Diamond, Mike Dooley, Bob Doyle, Hale Dwoskin, Cathy Goodman, Morris E. Goodman, John Gray, John Hagelin, Bill Harris, Esther Hicks, Ben Johnson, Loral Langemeier, Lisa Nichols, David Schirmer, Marci Shimoff, Denis Waitley, Neale Donald Walsch, dan Fred Alan Wolf.
Apakah sebenarnya yang dibicarakan dalam film ini, yang katanya disebut sebagai rahasia terbesar itu? Ternyata itu adalah “pikiran manusia akan membentuk realitas yang akan dia alami.” Konsep ini disebut juga law of attraction atau hukum daya tarik. Hukum ini menyatakan bahwa pikiran kita sendiri yang menarik kejadian-kejadian dan kemudian kita alami. Sebagai contoh, pikiran yang positif akan menarik hal-hal yang positif, begitu juga sebaliknya pikiran yang negatif. Latar belakang “ilmiah” dari law of attraction ini adalah bahwa pikiran kita adalah gelombang, dan hampir sama dengan setiap partikel yang menyusun semesta ini. Sehingga pada saat kita berpikir, pada dasarnya kita sedang membangkitkan dan melepaskan getaran ke alam semesta yang nanati akan direspon oleh semesta. Teori dalam fisika kuantum mengemukakan bahwa kejadian di luar sana hanyalah samudera kemungkinan-kemungkinan, yang menjadi “realitas” setelah dibentuk oleh pikiran. Konsepsi ini sesunggunya telah disebutkan oleh Aristoteles jauh sebelum fisika kuantum ini ditemukan, bahwa “realitas dunia dibentuk oleh pikiran, oleh karena itu cara untuk mengubah dunia adalah dengan mengubah pikiran.” Jadi secara tidak langsung berdasarkan teori ini pikiran kitalah yang membentuk “dunia” kita.
Proses tentang bagaimana alam merespon pikiran kita, dalam film dianalogikan seperti lampu ajaibnya Aladdin. Film ini menyebutkan bahwa kisah Aladdin merupakan kiasan atas interaksi antara manusia (Aladdin) dan semesta (digambarkan sebagai Jin). Interaksi antara manusia dengan alam semesta ini digambarkan dalam 3 proses, yaitu ask, believe, dan receive. Dalam proses pertama kita meminta dan menentukan yang kita minta. Setelah meminta, maka pada proses kedua kita harus mempercayai dan meyakini bahwa permintaan itu akan segera terwujud, bahkan kita dapat membayangkan permintaan itu sudah terkabulkan. Tentu saja setelah kita meyakininya, maka secara tidak kita sadari terjadi proses automatis dalam pikiran bawah sadar kita mengkondisikan kita berperilaku seakan-akan kita sudah mendapatkan apa yang sudah kita minta tadi. Sebagai penguat dari tiga proses ini, kita dapat menerapkan dua hal berikutnya yaitu, gratitude, yang berarti rasa syukur dan ekspresi rasa syukur yang sungguh-sungguh atas apa yang telah kita dapatkan; dan visualisasi, yaitu melakukan visualisasi atas apa yang kita inginkan dalam bentuk gambaran mental yang kuat, dan disertai perasaan yang mendalam, seakan-akan permintaan kita telah dikabulkan dan menjadi kenyataan.
“The Secret” karya Rhonda Byrne adalah sebuah karya yang mengungkap sebuah rahasia kehidupan. Penuh inspirasi dan motivasi untuk meraih kesuksesan.
Dalam buku The Secret, Rhonda menceritakan sebuah rahasia besar kehidupan yang telah berusia ratusan tahun. Rahasia ini yang ada di sekitar tapi tanpa pernah kita sadari keberadaannya. Sebuah rahasia yang dapat mewujudkan apa yang kita ingin capai dalam kehidupan ini seperti kesehatan, hubungan dengan orang lain, dan keberhasilan. Rahasia ini sudah dibuktikan orang-orang seperti Plato, Shakespeare, Newton, Hugo, Beethoven, Lincoln, Emerson, Edison dan juga Einstein. Secara keseluruhan, inti dari buku ini adalah apapun yang kita inginkan akan datang hanya dengan memikirkannya dengan hati yang bahagia. Hati yang bahagia itulah yang menurut saya kunci kesuksesan dalam menarik apapun ke dalam kehidupan kita. Sadar ataupun tidak sadar.
Versi filmnya sendiri berdurasi sekitar 90 menit-an. Berformat film dokumenter, film ini berisi petuah-petuah dari para master dalam bidang filsafat, spiritualitas, motivasi.

100 Daftar Impian


  1. ingin jadi Sastrawan
  2. Mempunyai uang sendiuri
  3. punya rumah mewah
  4. Ingin punya mobil bagus
  5.  Ingin mencapai ipk cumlaude
  6. Kepingin membahagiakan kedua orang tua dan keluarga
  7. Ingin membanggakan keluarga
  8. Ingin Cepat-cepat diwisuada
  9. Ingin Memiliki sahabat yang sesungguhnya
  10. Ingin menambah prestasi akademik maupun non akademik
  11. memberangkatkan ortu haji
  12. Bisa memasak handal
  13.  Jadi dosen atau
  14. Punya saudara lelaki
  15. Ingin punya adek
  16. Ingin membuang kebiasaan buruk
  17.  Jadi orang terkenal
  18.  Jalan-jalan ke Holland
  19. Punya Jet pribadi
  20. Ketemu Personil One direction
  21. Menikah di usia 24th
  22.  Jadi istri dan ibu yang baik
  23. Ingin usaha boutique
  24. Sukses online shop
  25.  Bisa nyetir mobil sendiri
  26.  Punya kolam renang Pribadi
  27. Punya Restoran Seafood
  28.  Jadi wanita karir
  29.  Ingin Bersepeda mengelilingi gunung
  30.  Ingin naik haji
  31. Pergi ke Korea
  32. Ketemu sama artis Korea
  33.  Ingin kuliah di luar negeri
  34.  Ingin Foto-foto di Menara Eiffel
  35.  Travelling ke Bangkok
  36.  Bisa Jadi Penari Profesional
  37.  Ingin bisa nari Pendet
  38.  Ingin naik Jalan-jalan naik Delman
  39.  Ingin banyak yang ngfans
  40. Pengen punya Panti Asuhan
  41. Pengen Ke Negara bersalju
  42. Ingin ke pulau Lombok
  43. Ingin naik gajah Thailand
  44. Pengen jadi Konsultan Kecantikan
  45. Punya usaha Salon
  46.  Jadi guru Tari
  47.  Ingin ke Negara Mexico City
  48. Ingin ke Air Terjun Niagara
  49. Mendirikan Taman Kanak-Kanak
  50. Travelling ke Argentina
  51.  Foto dengan One D
  52.    Ingin mendaki Gunung
  53.  Bisa memancing ikan
  54.  Camping bareng Keluarga
  55.   Ketemu sama teman –teman TK
  56.  Ingin Reunian SMP
  57. Menjadi anak yang berbakti
  58.  Jadi anak yang Sholehah
  59.  Mahir Berbahasa Inggris
  60. Ingin Main film di Hollywood
  61. Nonton Konser
  62. Sehat dan Panjang umur
  63.  Gaya hidup sehat
  64. Hidup Bahagia
  65. Terkenal di negeri sendiri
  66. Jadi Pemain Film
  67. Berkuda di Taman
  68. Duduk rame-rame di pinggir danau
  69. Ke Pantai bareng Keluarga
  70. Punya BodyGuard
  71. Punya Akuarium yang Besar
  72. Punya Kolam ikan yang Bagus
  73. Tinggal di New York
  74. Punya anak 1cowo dan 1 cewe
  75. Punya suami yang sesuai tipe
  76. Keliling Indonesia
  77. Pengen yang ditonton
  78. Pengen yang ngasih gaji
  79. Garden Wedding Party
  80. Foto Prawed dengan nuansa mobil 80an
  81. Pengen punya suami Indonesia tulen
  82. Jalan jalan ke Bunaken
  83. Jadi anak yang Pintar
  84. Jadi Mahasiswa yang rajin
  85. Rajin Menabung
  86. Keliling Dunia bareng Keluarga
  87. Arung Jeram
  88. Aktif di Kelas
  89. Punya temen dan kenalan yang banyak
  90. Aktif di organisasi
  91. Pengen ke Menara Pissa
  92. Ingin makan cokelat di Swiss
  93. Puny taman bacaan pribadi
  94. Ingin mencapai target max TOEFL
  95. Bisa kuliah di Aussie
  96. Pengen Punya pacar Pilot
  97. Mengelilingi lautan bareng keluarga
  98. Pergi ke Hawaii
  99. Menikmati Sunset di Hawaii
  100.  Menikmati hidup

Pemanfaatan Peluang Usaha


Pemanfaatan peluang usaha - Wirausaha yang kreatif adalah wirausha yang cepat menangkap peluang yang muncul dari suatu kondisi lingkungan disekitanya, yang tidak pernah melewatikan waktunya dengan sia-sia.
Pemanfaatan peluang usaha Orang yang kreatif tidak akan ikut dalam deretan jenjang pencari kerja, karena dia sendiri yang akan menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendirinya dan bahkan orang lain.
Misalnya:
 a. Memanfaatkan barang bekas
 Misalnya : sedotan dibuat bunga, bulu ayam menjadi lukisan dan perca menjadi kaset dan sebagainya.
 b. Memanfaatkan barang yang disediakan oleh alam
 Misalnya : membuat kerajinan dari tanah liat dijadikan gerabah dan sebagainya.
 c. Memandfaatkan kejadian/ peristiwa yang ada
 Misalnya : berjualan aneka minuma seperti es buah /kelapa, es teller pada musim kemarau dan sebagainya.

Seorang yang berjiwa dinamis adalah orang yag mampu melihat lingkngan sebagai sesuatuyang bergolak dan senantiasa berubah sebagai suatu tren dari masyarakat yang tidak terduga. Apabila kita mampu memanfaatkan dengan baik maka kondisi tersebut akan menjadi suatu peluang usaha bagi kita. Sehingga orang yang mau bekerja keras, ulet, percaya pada kemampuan sendiri, kreatif dan inovatif akan lebih mudah menemukan peuang usaha yang ada. Jika peluang digali dengan baik maka akan membuahkan hasil yang memuaskan.



Untuk menggali peluang usaha atau bisnis, setiap orang harus berpikir secara positif dan kreatif yaitu :
 a. Harus percaya dan yakin bahwa usahanya bisa dilaksanakan.
 b. Mau menerima gagasan baru dalam dunia bisnis.
 c. Bersedia mendengarkan saran dari orang lain.
 d. Mempunyai etos kerja yang tinggi.
 e. Pandai dan trampil, berkomunikasi.
 f. Sering bertanya pada diri sendiri.
Inovasi adalah suatu temuan baru yang menyebabkan berdaya gunanya suatu produk atau jasa ke arah yang lebih produktif. Beberapa faktor yang mendorong untuk melakukan inovasi dalam usaha antara lain keinginan untuk berprestasi, adanya sifat penasaran atau keinginan untuk menanggung resiko , faktir pendidikan, pengalaman dan adanya peluang.
 Adapun tujuan mengadakan inovasi dalam usaha adalah sebagai berikut :
 a. Untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat.
 b. Untuk menyesuaikan selera masyarakat.
 c. Untuk menyesuaikan perkembangan teknologi.
 d. Untuk menari konsumen.
 Inovasi baru dibidang produk dan jasa pada saat ini dihadapkan pada tiga pilihan berikut :
 a. Produk atau jasa yang abru dapat ditempatkan pada salah satu pasaran yang sesuai dengan minat konsumen.
 b. Produk atau jasa yag dirancang secara baru dan model baru dapat ditempatkan ditengah-tengah pasar serta disesuaikan dengan daya beli konsumen.
 c. Produk atau jasa baru dapat ditampilkan dengan tujuan dapat merebut dan memanfaatkan peluang usaha.



Peluang Usaha
Menjadi seorang enterpreneur atau wirausahawan bukanlah suatu hal yang mudah. Perlu dipahami terlebih dahulu tentang bisnis yang akan dijalankan dan resiko yang akan dihadapi. Berbagai faktor baik internal maupun eksternal sangat mempengaruhi suatu bisnis bisa dijalankan dan bertahan hingga kondisinya stabil. Tidak hanya mengenai modal, namun juga sistem pemasaran dan manajemen berkaitan erat dengan keberlangsungan suatu bisnis.
Berikut beberapa langkah dalam memulai dan mengembangkan suatu bisnis :
1. Persiapan fisik dan mental
 Membangun dan mengembangkan suatu bisnis atau perusahaan lebih besar resikonya daripada menjadi karyawan di sebuah perusahaan. Suatu perusahaan yang dengan modal sangat besar mempunyai resiko yang besar pula. Seorang wirausahawan jika perusahaannya mengalami kerugian, maka modalnya bisa saja langsung hilang dan bisnisnya berhenti. Sedangkan seorang karyawan, paling besar resiko kena PHK. Oleh karena itu, seorang wirusahawan harus siap mental apabila kehilangan dan memikirkan kemungkinan terburuk untuk antisipasi. Selain persiapan mental, juga harus persiapan fisik agar mampu menjalankan tuntutan kerja dalam memnuhi operasional sehingga tidak mudah jatuh sakit.
2. Selektif
 Saat ini tersedia berbagai pilihan bisnis atau usaha. Mulai dari bisnis makanan, pulsa, baju, event organizer, dan sebagainya yang banyak memberikan peluang. Namun tidak semua dapat dijalankan dengan mudah. Berbagai resiko dan tuntutan bisnis yang begitu kompleks membuat Anda harus jeli dalam memilih bisnis yang tepat. Apalagi untuk ibu rumah tangga, bisnis yang dirintis harus mampu dihandle tanpa mengganggu tugas utama. Pilihlah bisnis sesuai keahlian Anda. Selain itu resikonya juga harus diperhitungkan masak-masak, jangan sampai bisnis mengalami kerugian hingga menyita modal.
3. Perencanaan Bisnis yang Matang
 Sekecil apapun usaha atau bisnis Anda, tetap harus diperhitungkan perencanaannya. Hal ini agar bisnis tetap berjalan bahkan diharapkan bisa berkembang. Dengan perencanaan yang matang, suatu usaha akan tercatat perkembangannya mulai dari nol hingga mengalami peningkatan sehingga akan memudahkan pengontrolannya.



4. Evaluasi yang Rutin
 Jika bisnis Anda sudah berjalan, maka saatnya Anda melakukan evaluasi secara rutin. Hal ini dimaksudkan untuk melihat langkah-langkah mana yang perlu dilakukan maupun yang tidak perlu agar lebih efektif dalam menjalankan bisnis.
5. Fokus dalam Mengembangkan Bisnis
 Jika Anda sudah mempunyai bisnis, fokuskan melihat peluang dalam mengembangkannya agar bisnis Anda bisa memberikan hasil yang lebih. Tidak hanya jalan di tempat, namun mampu menguasai pasar.
6. Cerdik dalam Menghadapi Pesaing
 Bisnis yang sudah berjalan dan terbukti memberikan hasil yang sangat besar akan membuat orang lain berpikir untuk membuka bisnis yang sama. Hal ini akan memicu persaingan antar pebisnis. Anda harus pandai dalam menghadapi pesaing yang terus bermunculan. Dengan promosi yang bagus dengan memperkenalkan produk Anda yang mempunyai nilai lebih daripada produk lain, diharapkan bisnis Anda akan tetap jadi lirikan para pelanggan. Selain itu Anda bisa mempromosikan dengan cara memberikan kupon undian tiap periode agar pelanggan tetap tertarik dengan produk Anda.
7. Menjaga Hubungan Baik
 Konsumen sangat berperan dalam keberlangsungan bisnis Anda. Oleh karena itu Anda harus menjaga hubungan baik dengan para konsumen. Misalnya menerima kritik dan saran dari pelanggan demi kemajuan bisnis Anda, atau sekedar tegur sapa dan tersenyum meski tidak membeli produk Anda. Hal ini akan menciptakan simpati terhadap Anda dan bisnis Anda sehingga mereka akan beralih menjadi pelanggan Anda.
8. Jeli Mencari Pelanggan
 Promosi merupakan sarana yang paling penting dalam menjaga bisnis Anda tetap exist. Oleh karena itu sistem pemasaran harus dilakukan semenarik mungkin agar produk yang Anda tawarkan bisa menjadi produk pilihan para konsumen. Misalnya ada perlakuan khusus untuk yang sudah jadi pelanggan.
9. Belajar dari Kegagalan
 Saat Anda mulai menjalankan bisnis, Anda sudah harus paham resiko yang memicu kegagalan. Dan kegagalan dari suatu bisnis merupakan hal yang biasa. Yang perlu ditekankan disini adalah jangan pernah takut gagal, dan jangan pernah patah semangat. Kegagalan merupakan saat yang tepat bagi Anda dalam mempelajari sesuatu.

KEWIRAUSAHAAN


Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya.
Seseorang yang memiliki karakter wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya. Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:5), “An entrepreneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resources to capitalze on those opportunities”.
Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan. Intinya, seorang wirausaha adalah orang-orang yang memiliki karakter wirausaha dan mengaplikasikan hakikat kewirausahaan dalam hidupnya. Dengan kata lain, wirausaha adalah orang-orang yang memiliki jiwa kreativitas dan inovatif yang tinggi dalam hidupnya.
Dari beberapa konsep di atas menunjukkan seolah-olah kewirausahaan identik dengan  kemampuan para wirausaha dalam dunia usaha (business). Padahal, dalam kenyataannya, kewirausahaan tidak selalu  identik dengan karakter wirausaha semata, karena karakter wirausaha kemungkinan juga dimiliki oleh seorang yang bukan wirausaha. Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintahan (Soeparman Soemahamidjaja, 1980). Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup (Prawirokusumo, 1997).


Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2001). Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Menurut Zimmerer (1996:51),
 Nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:
·         Pengembangan teknologi baru (developing new technology),
·         Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge),
·         Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products or services),
Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing more goods and services with fewer resources).
Walaupun di antara para ahli ada yang lebih menekankan kewirausahaan pada peran pengusaha kecil, namun sebenarnya karakter  wirausaha juga dimiliki oleh orang-orang  yang berprofesi di luar wirausaha. Karakter kewirausahaan ada pada setiap orang yang menyukai perubahan,   pembaharuan, kemajuan dan tantangan, apapun profesinya.
Dengan demikian, ada enam hakikat pentingnya kewirausahaan, yaitu:
1.      Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994)
2.      Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)
3.      Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
4.      Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (Drucker, 1959)
5.      Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha (Zimmerer, 1996)
6.      Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.

Berdasarkan keenam pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah  nilai-nilai yang membentuk karakter dan perilaku seseorang yang selalu kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya. Meredith dalam Suprojo Pusposutardjo(1999), memberikan  ciri-ciri seseorang yang memiliki karakter wirausaha sebagai orang yang
(1)`Percaya  diri,
 (2) berorientasi tugas dan hasil,
 (3) berani mengambil risiko,
 (4) berjiwa kepemimpinan,
(5) berorientasi ke depan, dan
(6)  keorisinalan.

Jadi, untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha. Seperti telah dikemukakan di atas, bahwa seseorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif.
Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya.




Pentingnya Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah

Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh (holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan sebagai wirausaha. Pada dasarnya, pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama-sama sebagai suatu  komunitas pendidikan. Pendidikan kewirausahaan diterapkan ke dalam kurikulum dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan kewirausahaan dan direalisasikan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.  Dalam hal ini, program pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat diinternalisasikan melalui berbagai aspek.

1. Pendidikan Kewirausahaan Terintegrasi Dalam Seluruh Mata Pelajaran

Yang dimaksud dengan pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam proses  pembelajaran adalah penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran sehingga hasilnya diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, terbentuknya karakter wirausaha dan pembiasaan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang dan dilakukan untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan dan menjadikannya perilaku. Langkah ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran di seluruh mata pelajaran yang ada di sekolah. Langkah pengintegrasian ini bisa dilakukan pada saat menyampaikan materi, melalui metode pembelajaran maupun melalui sistem penilaian.

Dalam pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan ada banyak nilai yang dapat ditanamkan pada peserta didik. Apabila semua nilai-nilai kewirausahaan tersebut harus ditanamkan dengan intensitas yang sama pada semua mata pelajaran, maka penanaman nilai tersebut menjadi sangat berat. Oleh karena itu penanaman nilai nilai kewirausahaan dilakukan secara bertahap dengan cara memilih sejumlah nilai pokok sebagai pangkal tolak bagi penanaman nilai-nilai lainnya. Selanjutnya nilai-nilai pokok tersebut diintegrasikan pada semua mata pelajaran. Dengan demikian setiap mata pelajaran memfokuskan pada penanaman nilai-nilai pokok tertentu yang paling dekat dengan karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan. Nilai-nilai pokok kewirausahaan yang diintegrasikan ke semua mata pelajaran pada langkah awal ada 6 (enam)  nilai pokok yaitu: mandiri, kreatif pengambil resiko, kepemimpinan, orientasi pada tindakan dan kerja keras.

Integrasi pendidikan kewirausahaan di dalam mata pelajaran dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pada semua mata pelajaran. Pada tahap perencanaan, silabus dan RPP dirancang agar muatan maupun kegiatan pembelajarannya memfasilitasi untuk mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan. Cara menyusun silabus yang terintegrsi nilai-nilai kewirausahaan dilakukan dengan mengadaptasi silabus yang telah ada dengan menambahkan satu kolom dalam silabus untuk mewadahi nilai-nilai kewirausahaan yang akan diintegrasikan. Sedangkan cara menyususn RPP yang terintegrasi dengan nilai-nilai kewirausahaan dilakukan dengan cara mengadaptasi RPP yang sudah ada dengan menambahkan pana materi, langkah-langkah pembelajaran atau penilaian dengan nilai-nilai kewirausahaan.

Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan kewirausahaan mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai kewirausahaan sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip ini, peserta didik belajar melalui proses berpikir, bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan yang terkait dengan nilai-nilai kewirausahaan.

Mengembangkan langkah pembelajaran peserta didik aktif yang memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan melakukan integrasi nilai dan menunjukkannya dalam perilaku.




2.   Pendidikan Kewirausahaan yang Terpadu Dalam Kegiatan Ekstra Kurikuler

Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah. Visi kegiatan ekstra kurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Misi ekstra kurikuler adalah (1) menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka; (2) menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik mengespresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.

3.  Pendidikan Kewirausahaan Melalui Pengembangan Diri

Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan karakter termasuk karakter wirausaha dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstra kurikuler.

Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan pengembangan  kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah/madrasah.

Pengembangan diri secara khusus bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam mengembangkan: bakat, minat, kreativitas, kompetensi, dan kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan kehidupan keagamaan, kemampuan sosial, kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir, kemampuan pemecahan masalah, dan kemandirian. Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan secara langsung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah/madrasah yang diikuti oleh semua peserta didik. Dalam program pengembangan diri, perencanaan dan pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dapat dilakukan melalui pengintegrasian kedalam kegiatan sehari-hari sekolah misalnya kegiatan ‘business day’ (bazar, karya peserta didik, dll)

4.   Perubahan Pelaksanaan Pembelajaran Kewirausahaan dari Teori ke Praktik

Dengan cara ini, pembelajaran kewirausahaan diarahkan pada pencapaian tiga kompetansi yang meliputi penanaman karakter wirausaha, pemahaman konsep dan skill, dengan bobot yang lebih besar pada pencapaian kompetensi jiwa dan skill dibandingkan dengan pemahaman konsep. Dalam struktur kurikulum SMA, pada mata pelajaran ekonomi ada beberapa Kompetensi Dasar yang terkait langsung dengan pengembangan pendidikan kewirausahaan. Mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran yang secara langsung (eksplisit) mengenalkan nilai-nilai kewirausahaan, dan sampai taraf tertentu menjadikan peserta didik peduli dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut. Salah satu contoh model pembelajaran kewirausahaan yang mampu menumbuhkan karakter dan perilaku wirausaha dapat dilakukan dengan cara mendirikan kantin kejujuran, dsb.

5.   Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan ke dalam Bahan/Buku Ajar

Bahan/buku ajar merupakan komponen pembelajaran yang paling berpengaruh terhadap apa yang sesungguhnya terjadi pada proses pembelajaran. Banyak guru yang mengajar dengan semata-mata mengikuti urutan penyajian dan kegiatan-kegiatan pembelajaran (task) yang telah dirancang oleh penulis buku ajar, tanpa melakukan adaptasi yang berarti. Penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan dapat dilakukan ke dalam bahan ajar baik dalam pemaparan materi, tugas maupun evaluasi.



6.  Pengintegrasian Pendidikan Kewirausahaan melalui Kultur Sekolah

Budaya/kultur sekolah adalah suasana kehidupan sekolah dimana peserta didik berinteraksi dengan sesamanya, guru dengan guru, konselor dengan sesamanya, pegawai administrasi dengan sesamanya, dan antar anggota kelompok masyarakat sekolah.

Pengembangan nilai-nilai dalam pendidikan kewirausahaan dalam budaya sekolah mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan kepala sekolah, guru, konselor, tenaga administrasi ketika berkomunikasi dengan peserta didik dan mengunakan fasilitas sekolah, seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, komitmen dan budaya berwirausaha di lingkungan sekolah.