Jumat, 03 Mei 2013

RESENSI FILM THE SECRET


Resensi Film               : The Secret
 Sutrada                      :Drew heriot
 Produser                    : Rhonda Byrne (Executive Producer)
                                        Paul herrington (Producer)
 Distributed by           : Prime Time Production
 Release date(s)        : 26 maret 2006
Film ini bercerita tentang rahasia masa lampau yang telah lama ditinggalkan oleh orang-orang modern, yaitu tentang kekuatan pikiran. Dalam hidup ini sebenarnya kita telah mewarisi pengetahuan luhur masa lampau dari orang-orang bijak yang telah berjuang sepenuh hati untuk menemukan kearifan dan pengetahuan ini. Hanya saja karena pengetahuan ini adalah pengetahuan tingkat tinggi – untuk konteks masyarakat pada saat itu – sehingga hanya sedikit orang yang mampu memahaminya dengan baik.
Ada banyak pelajaran tentang pikiran yang diceritakan dalam film ini. Mungkin kita yang sudah lama kuliah di disiplin keilmuan psikologi belum menyadari pengetahuan ini, karena kita hanya belajar tentang mekanisme pikiran semata. Bagaimana terjadi proses kognisi dan meta kognisi dalam memori kita, bagaimana informasi atau pesan masuk dalam memori kita dan bertahan dalam rentang waktu yang pendek maupun lama. Tapi, melewati semua pelajaran itu, pernahkah kita bertanya tentang apa yang kita pelajari ini, apa yang dapat kita pahami dari pelajaran ini, apa yang dapat kita praktekkan dari pelajaran tersebut? Tentunya pengetahuan tidak hanya disimpan dalam memori, tetapi pengetahuan seharusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia.
Film ini diawali dengan cerita Rhonda Byrne yang mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya, ayahnya meninggal, kehidupan cintanya berantakan, dan hidup yang tidak menentu. Tanpa disadari ternyata di balik ujian itulah ia mendapatkan pencerahan dari sebuah buku yang dihadiahkan oleh anaknya. Tidak jelas buku apa yang diberikan tersebut, tetapi buku itu berisi ajaran tentang pikiran manusia, bagaimana manusia menggerakkan pikirannya sejak masa lampau, dan menggunakannya untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia.
Setelah menemukan pencerahan dari buku itu, Byrne menelusuri satu persatu orang-orang yang dapat mengajarkannya lebih jauh tentang pengetahuan klasik ini. Pencarian itu, membuatnya bertemu dengan master-master kekuatan pikiran mulai dari Bob Proctor yang memberikan pengantar tentang the Secret, kemudian John Assaraf, Rev. Michael Beckwith, John Demartini, Jack Canfield, James Arthur Ray, Joe Vitale, Lee Brower, Marie Diamond, Mike Dooley, Bob Doyle, Hale Dwoskin, Cathy Goodman, Morris E. Goodman, John Gray, John Hagelin, Bill Harris, Esther Hicks, Ben Johnson, Loral Langemeier, Lisa Nichols, David Schirmer, Marci Shimoff, Denis Waitley, Neale Donald Walsch, dan Fred Alan Wolf.
Apakah sebenarnya yang dibicarakan dalam film ini, yang katanya disebut sebagai rahasia terbesar itu? Ternyata itu adalah “pikiran manusia akan membentuk realitas yang akan dia alami.” Konsep ini disebut juga law of attraction atau hukum daya tarik. Hukum ini menyatakan bahwa pikiran kita sendiri yang menarik kejadian-kejadian dan kemudian kita alami. Sebagai contoh, pikiran yang positif akan menarik hal-hal yang positif, begitu juga sebaliknya pikiran yang negatif. Latar belakang “ilmiah” dari law of attraction ini adalah bahwa pikiran kita adalah gelombang, dan hampir sama dengan setiap partikel yang menyusun semesta ini. Sehingga pada saat kita berpikir, pada dasarnya kita sedang membangkitkan dan melepaskan getaran ke alam semesta yang nanati akan direspon oleh semesta. Teori dalam fisika kuantum mengemukakan bahwa kejadian di luar sana hanyalah samudera kemungkinan-kemungkinan, yang menjadi “realitas” setelah dibentuk oleh pikiran. Konsepsi ini sesunggunya telah disebutkan oleh Aristoteles jauh sebelum fisika kuantum ini ditemukan, bahwa “realitas dunia dibentuk oleh pikiran, oleh karena itu cara untuk mengubah dunia adalah dengan mengubah pikiran.” Jadi secara tidak langsung berdasarkan teori ini pikiran kitalah yang membentuk “dunia” kita.
Proses tentang bagaimana alam merespon pikiran kita, dalam film dianalogikan seperti lampu ajaibnya Aladdin. Film ini menyebutkan bahwa kisah Aladdin merupakan kiasan atas interaksi antara manusia (Aladdin) dan semesta (digambarkan sebagai Jin). Interaksi antara manusia dengan alam semesta ini digambarkan dalam 3 proses, yaitu ask, believe, dan receive. Dalam proses pertama kita meminta dan menentukan yang kita minta. Setelah meminta, maka pada proses kedua kita harus mempercayai dan meyakini bahwa permintaan itu akan segera terwujud, bahkan kita dapat membayangkan permintaan itu sudah terkabulkan. Tentu saja setelah kita meyakininya, maka secara tidak kita sadari terjadi proses automatis dalam pikiran bawah sadar kita mengkondisikan kita berperilaku seakan-akan kita sudah mendapatkan apa yang sudah kita minta tadi. Sebagai penguat dari tiga proses ini, kita dapat menerapkan dua hal berikutnya yaitu, gratitude, yang berarti rasa syukur dan ekspresi rasa syukur yang sungguh-sungguh atas apa yang telah kita dapatkan; dan visualisasi, yaitu melakukan visualisasi atas apa yang kita inginkan dalam bentuk gambaran mental yang kuat, dan disertai perasaan yang mendalam, seakan-akan permintaan kita telah dikabulkan dan menjadi kenyataan.
“The Secret” karya Rhonda Byrne adalah sebuah karya yang mengungkap sebuah rahasia kehidupan. Penuh inspirasi dan motivasi untuk meraih kesuksesan.
Dalam buku The Secret, Rhonda menceritakan sebuah rahasia besar kehidupan yang telah berusia ratusan tahun. Rahasia ini yang ada di sekitar tapi tanpa pernah kita sadari keberadaannya. Sebuah rahasia yang dapat mewujudkan apa yang kita ingin capai dalam kehidupan ini seperti kesehatan, hubungan dengan orang lain, dan keberhasilan. Rahasia ini sudah dibuktikan orang-orang seperti Plato, Shakespeare, Newton, Hugo, Beethoven, Lincoln, Emerson, Edison dan juga Einstein. Secara keseluruhan, inti dari buku ini adalah apapun yang kita inginkan akan datang hanya dengan memikirkannya dengan hati yang bahagia. Hati yang bahagia itulah yang menurut saya kunci kesuksesan dalam menarik apapun ke dalam kehidupan kita. Sadar ataupun tidak sadar.
Versi filmnya sendiri berdurasi sekitar 90 menit-an. Berformat film dokumenter, film ini berisi petuah-petuah dari para master dalam bidang filsafat, spiritualitas, motivasi.

0 komentar:

Posting Komentar