Minggu, 09 Juni 2013

skema kredit bank mandiri

Mandiri KPR
Mandiri KPR Adalah kredit pemilikan rumah dari Bank Mandiri yang diberikan kepada perorangan untuk keperluan pembelian rumah tinggal/apartemen/ruko/rukan yang dijual melalui developer atau non developer
Keunggulan Fitur Mandiri KPR
Mandiri KPR memiliki beragam fitur yang dapat dipilih sesuai kebutuhan Anda, yaitu :
Mandiri KPR Duo
 adalah fasilitas Mandiri KPR yang dipergunakan untuk pembelian rumah tinggal/apartemen/ruko dengan kondisi baru di proyek developer sekaligus pembelian mobil/motor/furniture/home appliances.
Mandiri KPR Take Over
 adalah adalah fasilitas Mandiri KPR yang dipergunakan untuk pemindahan fasilitas kredit sejenis dari bank lain dan dapatkan dana tambahan untuk berbagai keperluan konsumtif.
Mandiri KPR Top Up
 adalah penambahan limit kredit atas fasilitas Mandiri KPR yang sudah berjalan (existing).
Mandiri KPR Flexible
 adalah fasilitas Mandiri KPR yang dipergunakan untuk keperluan pembelian rumah tinggal/ruko/rukan/apartemen dengan sistem pembayaran angsuran yang fleksibel yaitu tersedianya rekening flexible (revolving) selama jangka waktu tertentu atas sebagian tertentu dari limit kredit yang diperoleh.

Mandiri KPR Angsuran Berjenjang
 adalah fasilitas Mandiri KPR yang dipergunakan hanya untuk keperluan pembelian rumah yang memberikan keringanan berupa penundaan pembayaran sebagian angsuran pokok sampai tahun ke 3 sehingga pada tahun ke 4 angsuran kembali normal.
Keuntungan Mandiri KPR
Suku bunga kompetitif.
Proses cepat dan mudah.
Uang muka ringan.
Jangka waktu fleksibel s.d 15 tahun.
Bank Mandiri bekerjasama dengan lebih dari 350 proyek developer di seluruh Indonesia dan tersedia program-program yang menarik untuk pembelian rumah di proyek developer tersebut.
Persyaratan Pengajuan Mandiri KPR
Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di Indonesia.
Umur minimal 21 tahun, pada saat kredit berakhir maksimal 55 tahun (pegawai) dan maksimal 60 tahun (profesional/wiraswasta)
Memiliki Pekerjaan dan Penghasilan Tetap sebagai pegawai tetap/wiraswasta/profesional dengan masa kerja/usaha minimal 1 tahun (pegawai) atau 2 tahun (profesional/wiraswasta)
Syarat Dokumen : No       Jenis Dokumen       Pegawai        Profesional   Wiraswasta
1.        Asli formulir aplikasi diisi dengan lengkap dan benar          √          √          √
2.        Copy KTP Pemohon & suami/istri         √          √          √
3.        Copy Surat Nikah/Cerah (bagi yg telah menikah/cerai)      √          √          √
4.        Copy Kartu Keluarga         √          √          √
5.        Copy rekening koran/tabungan 3 bulan terakhir     √          √          √
6.        Copy NPWP Pribadi           √          √          √
7.        Asli slip gaji terakhir/ Surat keterangan penghasilan dan surat keterangan jabatan  √         
           
8.        Copy neraca laba rugi/informasi keuangan terakhir          
            √          √
9.        Copy Akte Pendirian Perusahaan dan ijin-ijin usaha          
           
            √
10.      Copy ijin-ijin praktek profesi     
            √         

11.      Copy dokumen kepemilikan agunan : SHM/SHGB, IMB & PBB    √          √          √

Suku BungaKPR      Suku Bunga
New Booking           Mulai 7% p.a eff (fixed 2 tahun)
Eksisting        12.75% p.a eff (floating)


Biaya-biaya
Provisi, Administrasi, premi asuransi (jiwa dan kerugian), biaya taksasi agunan, biaya notaris, biaya balik nama dan biaya pengikatan agunan.
Mandiri KPR Multiguna
Mandiri KPR Multiguna Mandiri KPR Multiguna Adalah fasilitas kredit yang diberikan kepada perorangan untuk berbagai kebutuhan konsumtif dengan agunan rumah tinggal/apartemen/ruko/rukan yang dimiliki.
Keunggulan Mandiri KPR Multiguna
Mandiri KPR Multiguna memiliki beragam fitur yang dapat dipilih sesuai kebutuhan Anda, yaitu :
KPR Multiguna Take Over
 adalah pemindahan fasilitas kredit sejenis dari bank lain dan dapatkan dana tambahan untuk berbagai keperluan konsumtif.
KPR Multiguna Top Up
 adalah penambahan limit atas fasilitas Mandiri KPR Multiguna yang telah berjalan (existing) dengan berbagai fitur menarik.
Keuntungan Mandiri KPR Multiguna
Suku bunga kompetitif
Proses cepat dan mudah
Jangka waktu fleksibel s.d 10 tahun
Persyaratan Pengajuan Mandiri KPR Multiguna
Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di Indonesia
Umur minimal 21 tahun, pada saat kredit berakhir maksimal 55 tahun (pegawai) dan maksimal 60 tahun (profesional/wiraswasta)
Memiliki Pekerjaan dan Penghasilan Tetap sebagai pegawai tetap/wiraswasta/profesional dengan masa kerja/usaha minimal 1 tahun (pegawai) atau 2 tahun (profesional/wiraswasta)
Persyaratan Dokumen : No         Jenis Dokumen       Pegawai        Profesional   Wiraswasta
1.        Asli formulir aplikasi diisi dengan lengkap dan benar          √          √          √
2.        Copy KTP Pemohon & suami/istri         √          √          √
3.        Copy Surat Nikah/Cerah (bagi yg telah menikah/cerai)      √          √          √
4.        Copy Kartu Keluarga         √          √          √
5.        Copy rekening koran/tabungan 3 bulan terakhir     √          √          √
6.        Copy NPWP Pribadi           √          √          √
7.        Asli slip gaji terakhir/ Surat keterangan penghasilan dan surat keterangan jabatan  √         
           

8.        Copy neraca laba rugi/informasi keuangan terakhir          
            √          √
9.        Copy Akte Pendirian Perusahaan dan ijin-ijin usaha          
           
            √
10.      Copy ijin-ijin praktek profesi     
            √         

11.      Copy dokumen kepemilikan agunan : SHM/SHGB, IMB & PBB    √          √          √

Suku BungaKPR      Suku Bunga
New Booking           Mulai 11.50% p.a eff (fixed 6 bulan)
Eksisting        14.25% p.a eff (floating)

Biaya-biaya
Provisi, Administrasi, premi asuransi (jiwa dan kerugian), biaya taksasi agunan, biaya notaris, dan biaya pengikatan agunan
Mandiri Kredit Tanpa Agunan
Mandiri Kredit Tanpa Agunan adalah kredit perorangan tanpa agunan dari Bank Mandiri untuk berbagai keperluan, yang diberikan kepada calon debitur yang memenuhi persyaratan
Kelebihan:
Tanpa Agunan
Cicilan Ringan
Limit kredit sampai dengan Rp. 200 juta
Jangka waktu kredit disediakan dalam 5 pilihan
Perlindungan Asuransi Jiwa
Ketentuan:
Warga Negara Indonesia (WNI) & berdomisili di Indonesia
Umur minimum 21 tahun & maksimum 55 tahun (pada saat kredit lunas)
Memiliki pekerjaan / penghasilan tetap per bulan minimal: Rp. 2,5 juta (Jabodetabek - Bandung)
Memiliki pekerjaan / penghasilan tetap per bulan minimal: Rp. 2 juta (diluar Jabodetabek - Bandung)
Limit kredit maksimal 5 kali gaji (Rp.5 juta s/d. Rp. 200 juta)
Biaya-biaya:
2-3% dari limit kredit (tergantung tipe produk KTA)
Persyaratan Dokumen:Jenis Dokumen           Pegawai        Profesional/
 Wiraswasta
Slip Gaji         Kartu Kredit
Asli Formulir Aplikasi diisi lengkap        √          √          √
Copy KTP Pemohon           √          √          √
Asli/Salinan Slip Gaji          √         
           

Copy Surat Ijin Praktek / Ijin Profesi (Professional) / SIUP           
           
            √
Asli Rekening Koran / Copy Rekening Tabungan       √         
            √
Copy Kartu Kredit (depan belakang) dan asli Tagihan 1 bulan terakhir            
            √          √
Untuk Pinjaman diatas Rp 50 juta
Copy NPWP / SPT √          √          √

 Mandiri Mitrakarya
Kredit Mandiri Mitrakarya adalah fasilitas kredit yang diberikan kepada karyawan perusahaan tertentu yang sudah menyalurkan gajinya melalui Bank Mandiri
Fasilitas kredit ini dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti :
Kredit Tanpa Agunan
Pembelian Rumah ( House Ownership Program)
Kredit Mulifungsi dengan Agunan Rumah ( Mitraguna)
Benefit :
Suku bunga kompetitif.
Cicilan ringan.
Biaya kredit yang ringan
Jangka waktu fleksibel
Persyaratan dokumen mudah.
Persyaratan :
Minimal usia 21 tahun maksimum sebelum usia pensiun pada saat kredit lunas
Masa kerja pegawai tetap min. 2 tahun
Gaji disalurkan melalui Bank Mandiri
Gaji Minimum Rp 2 juta
Mitrakarya Tanpa Agunan
Salah satu produk unggulan dari Mandiri Mitrakarya adalah Mandiri Mitrakarya Tanpa Agunan dengan kelebihan kelebihan seperti :
Suku bunga yang kompetitif dan lebih rendah dari KTA reguler
Jangka waktu s.d 5 tahun
Limit kredit s.d 200 juta
Persyaratan dokumen yang mudah hanya dengan melampirkan dokumen sbb : Jenis Dokumen
 Asli Formulir Aplikasi diisi lengkap        √
 Copy KTP Pemohon           √
 ID Card          √
 Copy NPWP / SPT √
 Surat Pernyataan Penyaluran Penghasilan    √

 Mandiri Tunas Finance
 Mandiri Tunas Motor
 Adalah produk pembiayaan motor baru dan motor bekas bagi perorangan (individu)/perusahaan/badan hukum untuk keperluan pribadi, keluarga, atau usaha, dengan sumber pembayaran angsuran dari total penghasilan.
 Fitur Kredit
Proses kredit mudah dan cepat
Suku bunga bersaing
Angsuran tetap setiap bulannya
Jangka waktu kredit untuk motor baru maksimal s/d 5 tahun
Jangka waktu kredit untuk motor bekas maksimal s/d 3 tahun
Jaminan keamanan BKPB
Cara pembayaran angsuran fleksibel
 (Autodebet, ATM, Kantor Cabang Mandiri Tunas Finance, Kantor Pos)
 Dokumen PendukungNo            Jenis Dokumen *)  Pegawai        Wiraswasta  Profesi           Badan Hukum
 1.       Formulir Aplikasi Kredit diisi lengkap  √         √         √         √
 2.       Identitas diri pemohon dan suami/istri/KTP/Kitas/Surat Nikah/Kartu Keluarga **) √         √            √         √
 3.       Slip Gaji/Surat Keterangan Penghasilan         √         -          -          -
 4.       Rekening Koran/Tabungan 3 bulan terakhir **)     √         √         √         √
 5.       Bukti kepemilikan rumah/Sertifikat Rumah/PBB/Rek. Listrik/Telepon/AJB, Fotocopy kontrak rumah **)            √         √         √         -
 6.       Neraca dan laporan laba rugi/laporan cash flow     -          -          -          √
 7.       Ijin Usaha/SIUP, Akta Pendirian PT, untuk yang berbentuk badan hukum (PT, CV), Ijin Usaha Profesi, Surat Ijin Praktek, TDP, Keterangan Domisili, AD/ART (khusus koperasi) **)         -            √         √         √

 Mandiri Tunas Mobil
 Adalah produk pembiayaan mobil baru dan mobil bekas bagi perorangan (individu)/perusahaan/badan hukum untuk keperluan pribadi, keluarga, atau usaha, dengan sumber pembayaran angsuran dari total penghasilan.
 Fitur Kredit
Proses kredit mudah dan cepat
Suku bunga bersaing
Angsuran tetap setiap bulannya
Jangka waktu kredit untuk mobil baru maksimal s/d 5 tahun
Jangka waktu kredit untuk mobil bekas maksimal s/d 4 tahun
Jaminan keamanan BKPB
Cara pembayaran angsuran fleksibel
 (Autodebet, ATM, Kantor Cabang Mandiri Tunas Finance, Kantor Pos)No      Jenis Dokumen *)            Pegawai        Wiraswasta  Profesi           Badan Hukum
 1.       Formulir Aplikasi Kredit diisi lengkap  √         √         √         √
 2.       Identitas diri pemohon dan suami/istri/Direktur / Komisaris / KTP / Kitas dan KIMS / Surat Nikah / Kartu Keluarga **)          √         √         √         √
 3.       Slip Gaji/Surat Keterangan Penghasilan         √         -          -          -
 4.       Rekening Koran/Tabungan 3 bulan terakhir **)     √         √         √         √
 5.       Bukti kepemilikan rumah/Sertifikat Rumah/PBB/Rek. Listrik/Telepon/AJB, Fotocopy kontrak rumah **)            √         √         √         -
 6.       Neraca dan laporan laba rugi/laporan cash flow     -          -          -          √
 7.       Ijin Usaha/SIUP, Akta Pendirian PT, untuk yang berbentuk badan hukum (PT, CV), Ijin Usaha Profesi, Surat Ijin Praktek, TDP, Keterangan Domisili, AD/ART (khusus koperasi) **)         -            √         √         √
 8.       NPWP/SPT PPh 21 **)    √         √         √         √



*) Syarat dan ketentuan berlaku

kelompok:AGUSTINI EKA WARDANI
                  AYU FITRIANI
                  MARIA JENNY KRISTANTI
                  SESE SONIA

PROPOSAL BISNIS

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Nama dan Alamat Usaha
Nama Usaha                     :  MAKMUR JAYA
Alamat Usaha                   : Jl. Perapatan Melawai no 49 KM 25  Semarang – jawa tengah
B.       Nama dan Alamat Pemilik
Nama Pemilik                  :  Ayu Fitriani
Alamat Pemilik                : Jl. Perapatan Melawai no 49 km 25 Semarang –Jawa Tenagah
C.      Bidang Usaha
Penulis membuka usaha di bidang peternakan ikan air tawar yaitu ikan lele.

D.      Bentuk Badan Usaha
              Usaha yang penulis dirikan berbentuk badan usaha Perseorangan, karena modal yang diperoleh dari modal sendiri.



BAB II
DESKRIPSI USAHA

A.      Latar Belakang Usaha
Ikan lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat karena rasa dagingnya yang lezat dan gurih selain itu harganya cukup terjangkau bagi semua kalangan masyarakat. Konsumen yang akan dituju adalah para pedagang ikan di pasar, para pelaku bisnis makanan seperti pedagang pecel lele atau para pemilik cattering.
Usaha peternakan merupakan upaya untuk meningkatkan pendapatan keluarga penulis dan menunjukkan bahwa peternakan merupakan sektor usaha yang menguntungkan dan mampu bartahan dalam kondisi apapun. Oleh karena itu penulis memilih membuka usaha di bidang peternakan ikan lele yang diberi nama “ MAKMUR JAYA“.
B.       Tujuan Usaha
Dengan didirikannya usaha ini penulis mempunyai berbagai tujuan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.  Memperoleh keuntungan
2.  Menyuplai (memasok) kebutuhan ikan lele di daerah lokasi usaha
3.  Meningkatkan kondisi ekonomi keluarga penulis
4.  Mengurangi pengangguran.
C.   Deskripsi Umum Usaha
Penulis memilih membuka usaha peternakan lele  “ MAKMUR JAYA“ karena usaha jenis ini merupakan salah satu peluang usaha yang cukup menggiurkan. Aneka masakan dari lele bisa diperoleh dengan mudah, rasa daging yang lezat dan gurih menjadikan bisnis peternakan lele menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan untuk diterjuni. Selain itu bisnis peternakan ikan lele mempunyai prospek yang bagus baik sekarang maupun di masa yang akan dating, karena belum banyak pesaing.
Dalam membuka usaha ini penulis membeli langsung bibit lele dari desa Bandengan Jepara dan memilih bibit lele yang berukuran 4 cm sampai dengan 5 cm karena bibit lele yang ukuran panjangnya di bawah ukuran tersebut  mudah mati.
Lele dapat dipanen setelah  berumur kurang lebih 3 bulan, biasanya lele yang diminati pasaran yaitu lele ukuran 5 sampai 7 ekor/kg atau sesuai dengan permintaan pasar.








BAB III
ASPEK PEMASARAN

A.      Sasaran Pemasaran
Sasaran pemasaran yang penulis pilih dalam usaha ini adalah :
1.      Para pedagang ikan segar di pasar
2.      Pedagang pecel lele
3.      Para pemilik cattering yang ada di sekitar lokasi usaha.
B.       Strategi Pemasaran
Pemasaran usaha ini lebih mengandalkan menjaga kualitas hasil panen lele yang bagus dengan harga terjangkau.
C.      Persaingan
Usaha yang didirikan penulis ini belum banyak pesaing di bidang peternakan ikan lele. Karena sebagian besar mereka memelihara lele hanya untuk hobi saja bukan untuk dijadikan bisnis. Jadi peluang usaha di bidang peternakan ikan lele sangat bagus.
D.       Perkiraan Bagian Pemasaran
Disini penulis memperkirakan peluang pasar bisa lebih luas, jika memilih para pelaku bisnis makanan yang bahan dasarnya dari ikan lele. Diperkirakan ada 15 konsumen yang akan dituju yaitu terdiri dari penjual ikan segar di pasar, pemilik cattering dan penjual pecel lele.

BAB IV
ASPEK PRODUKSI

A.      Analisis Lokasi Usaha
Penulis memilih lokasi usaha di dekat rumah sendiri Rt 05 Rw 05 desa Lebak Pakis Aji Jepara karena lokasinya dekat dengan air PDAM sehingga memudahkan dalam mendapatkan air untuk pengisian kolam. Selain itu lokasi usaha yang penulis pilih dapat memudahkan dalam proses perawatan dan pengawasannya.
B.       Bahan dan Peralatan
1.        Bibit lele
2.        Terpal
3.        Kayu (sebagai patok)
4.        Palu
5.        Paku
6.        Bambu
7.        Mesin penyedot air
8.        Waring/serok
9.        Ember
10.    Selang

C.      Proses Pembuatan Tempat Peternakan
Adapun cara pembuatan tempat peternakan lele adalah sebagai berikut :
1.   Pasang patok kayu berbentuk persegi panjang dengan ukuran 5 m x 3 m dan tinggi 1 meter
2.   Di sela-sela patok tersebut diberikan lagi beberapa patok dengan jarak 50 cm dengan ketinggian yang sama
3.   Lalu pagari/ pasang belahan bambu berjajar dari bawah ke atas setinggi patok tersebut
4.   Jika rangka kolam sudah jadi, langkah selanjutnya adalah pemasangan terpal pada masing-masing kolam
5.   Jika semuanya sudah terpasang dengan baik, maka langkah selanjutnya yaitu mengisi bak kolam dengan pupuk kandang kurang lebih 10 kg/ kolam dan air setinggi 15 cm – 20 cm
6.   Dan yang terakhir adalah mendiamkan air yang sudah dicampur dengan pupuk kandang selama kurang lebih 1 minggu.






D.  Proses Penebaran Bibit dan Pembesarannya
·         Proses Penebaran Bibit Lele
1.      Sebelum bibit ditebar, pemberian obat pembunuh bakteri harus dilakukan ke dalam air kolam terlebih dahulu
2.      Pembelian bibit lele dilakukan 2 hari sampai 3 hari sebelum melakukan proses penebaran ke dalam kolam, hal ini untuk menghindari stres pada bibit lele yang akan ditebar
3.      Penebaran bibit dilakukan setelah 1 minggu pemupukan atau saat pakan alami sudah tersedia
4.      Penebaran sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari karena kalau pada siang hari suhu air meningkat dan bisa menimbulkan kematian pada bibit lele
5.      Penebaran dilakukan dengan hati-hati agar bibit lele tidak mengalami stres
6.      Bibit lele yang masih berada di dalam wadah pengangkutan dibiarakan terapung – apung di atas permukaan air selama 5 menit
7.      Tambahkan air kolam ke wadah pengangkutan sedikit demi sedikit. Dengan cara ini diharapkan kualitas air yang ada  di dalam wadah pengangkutan tersebut akan sama dengan air yang ada di kolam
8.      Bibit yang sudah ditebar jangan diberi pakan langsung, tunggu hingga 2 sampai 3 hari barulah pemberian pakan pelet bisa dilakukan, karena bibit yang baru ditebar ke kolam membutuhkan waktu untuk beradaptasi  dengan lingkungan yang baru.
·
 Proses Pembesaran
Setelah bibit lele memasuki usia kurang lebih 1 bulan langkah selanjutnya adalah proses pembesaran lele, adapun langkah – langkah dalam pembesarannya adalah sebagai berikut :
1.      Menguras air dalam kolam dan mengambil ikan lele dengan serok / waring
2.      Masukkan lele ke dalam ember berisi air yang telah disediakan
3.      Pisahkan lele yang berukuran besar dan kecil hal ini bertujuan untuk menghindari proses saling memakan antara lele yang berukuran besar dan kecil
4.      Lalu isilah kolam dengan kedalaman air ditambah kurang lebih 20 cm dari kedalaman air sebelumnya, karena semakin besar ikan lele maka semakin banyak air yang dibutuhkan
5.      Masukkan lele yang sudah dipilih/disortir kedalam kolam
6.      Dan yang terakhir adalah memberikan pakan pada lele secara teratur dengan ukuran pelet yang lebih besar sampai waktu pemanenan tiba.






BAB V
ASPEK KELEBIHAN DAN KEKURANGAN USAHA

A.      Aspek Kelebihan Usaha
Kolam terpal dipilih sebagai alternatif untuk peluang bisnis peternakan lele  karena memberikan banyak keuntungan, diantaranya sebagai berikut :
1.   Modal usaha yang relatif rendah
2.   Pemasarannya relatif mudah
3.   Dapat dibuat sendiri karena tidak serumit kolam permanen yang terbuat dari beton/semen
4.   Kolam mudah dibongkar pasang, sehingga bisa dipindah tempat
5.   Lokasi usaha tidak mudah terkena banjir
B.       Aspek Kekurangan Usaha
Adapun kekurangan dalam usaha ini adalah :
1.      Hama penyakit yang timbul pada air kolam ketika proses peternakan berlangsung sehingga membutuhkan pengobatan secara teratur

2.      Belum mampu untuk melakukan pemijahan (menghasilkan bibit) sendiri sehingga masih membeli bibit lele dari luar.

KEUANGAN USAHA KECIL


Latar Belakang Masalah
Keuangan uasaha kecil memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini,UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia.
UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UKM hanya menguntungka pihak-pihak tertentu saja.Padahal sebenarnya UKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia.UKM dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia yang masih mengganggur.Selain itu UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.
UKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial di suatu daerah yang belum diolah secara komersial.UKM dapat membantu mengolah Sumber Daya Alam yang ada di setiap daerah.Hal ini berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.
Juga agar kita dapat mengetahui berapa besar keuntungan yang diperoleh apabila kita membuka sebuah usaha kecil dan menengah, dan kita dapat mengetahui cara mengelola usaha kecil dan menengah dengan baik, sehingga memperoleh laba yang cukup besar.untuk membangun sebuah usaha awal.

Tujuan
 Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.  Juga Untuk dapat memacu dan meningkatkan penghasilan maka di perlukan strategi ukm waralaba













PEMBAHASAN
USAHA KECIL DAN MENENGAH
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah) 3. Milik Warga Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar 5. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Untuk dapat memacu dan meningkatkan penghasilan maka di perlukan strategi ukm waralaba
Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.
Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, dimasing-masing Propinsi atau Kabupaten/Kta yang dapat digunakan meningkatkan strategi UKM
Ciri-ciri usaha kecil
Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubah;
Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah;
Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha;
Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP;
Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira usaha;
Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal;
Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business planning.

Contoh usaha kecil
Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja;
Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya;
Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri kerajinan tangan;
Peternakan ayam, itik dan perikanan;
Koperasi berskala kecil.

Ciri-ciri usaha menengah
Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi;
Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan;
Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;
Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll;
Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan;
Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik.

Contoh usaha menengah
Jenis atau macam usaha menengah hampir menggarap komoditi dari hampir seluruh sektor mungkin hampir secara merata, yaitu:
Usaha pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah;
Usaha perdagangan (grosir) termasuk expor dan impor;
Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa transportasi taxi dan bus antar proponsi;
Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam;
Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan.


Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah)
3. Milik Warga Negara Indonesia
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
5. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.
Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, dimasing-masing Propinsi atau Kabupaten/Kta.


SEGMENTASI PASAR


Segmentasi Pasar adalah suatu proses sosial manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan; pasar, pemasaran dan pemasar.
Tujuan Pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk yang di jual akan cocok sesuai dengan keinginan pelanggan,sehingga produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang harus di fikirkan selanjutnya adalah bagaimana membuat produk tersebut tersedia.
Pengertian pemasaran oleh beberapa ahli diartikan menjadi :
1. William J Stanton, menyatakan bahwa:
Pemasaran adalah keseluruhan intern yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.
2. Philip dan Duncan.
Pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau diperlukan untuk menempatkan barang-barang berwujud kepada konsumen.



3. American Marketing Association.
Pemasaran meliputi pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.

Fungsi utama mengapa kegiatan pemasaran dilakukan :
1. Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan.
2. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen.
3. Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang.
2.1.2 Kegiatan Utama pemasaran
Kegiatan utama pemasaran atau juga disebut marketing mix adalah suatu perangkat perusahaan yang terdiri dari 4 variable yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan saluran distribusi dengan tujuan untuk menentukan tingkat keberhasilan pemasaran perusahaan yang bisa memberikan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang dipilih atau segmen pasar yang di harapkan.

2.2 Pembahasan.
2.2.1 Bauran Pemasaran
Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran“. Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P (Product, Price, Promotion dan Place).

1. Product (Produk).
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi perusahaan yang nantinya akan di jual perusahaan atau barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali kepada konsumen akhir (bagi perusahaan dagang). Dalam membahas apa itu produk sebagai salah satu dari keempat variable marketing mix maka kita bagi menjadi 3 bagian :
a. Pemilihan produk
b. Pembungkus barang
c. Merk barang



a. Pemilihan barang/produk
Kebijaksanaan perusahaan dalam memilih produk yang akan dijual atau produk yang akan dibeli (bagi perusahaan dagang) amat berpengaruh pada penentuan harga, strategi, promosi, yang akan dilakukan agar berhasil dalam melaksanakan fungsi penjualan dari bidang pemasaran. Pemilihan barang atau produk yang tepat untuk dipasarkan atau sesuai dengan perilaku pembeli ataupun daya beli konsumen akan menguntungkan perusahaan sehingga hasil kegiatan perusahaan yang dicapai akan dapat mempertahankan atau ditingkatkan demi kelangsungan hidup perusahaan.
Yang penting disini adalah bagaimana cara mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin dihadapi perusahaan karena terjadi proses tahapan siklus kehidupan barang. Siklus kehidupan barang ini akan selalu terjadi di mana pada suatu saat kalau produk tersebut sudah mencapai tahap kejenuhan akan mengalami penurunan penjualan yang berarti juga terjadi turunnya tingkat pendapatan perusahaan. Oleh karena itu sebelum perusahaan terlambat dalam mengatasi perjalanan produk dalam siklus kehidupan produk maka tindakan yang harus dilakukan adalah strategi apa yang akan dilakukan atau kebijaksanaan apa yang akan dilakukan agar sebelum produk tersebut sudah tidak laku lagi perusahaan sudah menyiapkan produk baru,sebagai pengganti atau strategi baru.
Tahap-tahap siklus kehidupan dibagi menjadi 5 tahapan di mana untuk masing-masing tahap suatu perusahaan harus memasang strategi atau kebijaksanaan yang berlainan untuk menjaga agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin. Lima tahap tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tahap perkenalan
2. Tahap pertumbuhan
3. Tahap kedewasaan
4. Tahap kejenuhan
5. Tahap penurunan

Apabila di gambarkan maka akan menjadi sebagai berikut:

Penjualan

1 2 3 4 5
Waktu
Gambar 1. Daur siklus kehidupan barang.
(Produck life cycle)

1. Tahap Perkenalan
Tahap perkenalan ini menunjukan bahwa barang yang dipasarkan benar-benar baru atau masyarakat belum tahu atau belum mengenalnya sehingga perlu memperkenalkan barang tersebut pada masyarakat melalui penyampaian informasi dengan kegiatan promosi yang gencar dan agresif menekankan merk penjualan, kelebihannya dibandingkan dengan produk sejenis ataupun bagaimana kegunaanya bagi konsumen dan lain-lain.
Tahap perkenalan ini biasanya memerlukan ongkos promosi yang sangat tinggi sedangkan hasil penjualan masih berjumlah sedikit dalam memberikan tambahan pendapatan produsen. Tujuan utama promosi adalah agar konsumen tahu dan mengenal dengan baik produk perusahaan dan mulai menyukainya.
2. Tahap Pertumbuhan
Tahap pertunbuhan ditunjukan dengan meningkatnya volume penjualan dengan cepat karena produk sudah menempatkan pada segmen pasar yang sesuai. Usaha yang dilakukan dalam tahap ini adalah menurunkan kegiatan promosinya untuk diganti dengan memperluas dan meningkatkan distribusi ke daerah-daerah (lokasi-lokasi segmen pasar) yang belum dimasuki atau kegiatan promosi digantikan dengan persaingan harga dengan perusahaan pesaing.
Pada tahap ini bermunculan perusahaan-perusahaan pesaing yang mencoba merebut segmen pasar yang kita kuasai dengan menggunakan strategi-strategi yang dengan perlahan dan pasti dapat menggeser kedudukan perusahaan yang lebih dulu masuk pasar.
3. Tahap kedewasaan dan kejenuhan
Tahap kedewasaan merupakan titik puncak kejayaan perusahaan yang ditunjukan dengan peningkatan volume penjualan yang sangat tinggi. Pada tahap ini produk perusahaan sudah dikenal dengan baik oleh konsumen, sehingga usaha promosi amat sedikit peranannya dalam meningkatkan atau menambah volume penjualan.
Tambahan volume penjualan sudah dilakukan sedangkan bagian pasar yang kita kuasai sudah banyak yang dimasuki produk-produk pesaing yang sedikit demi sedikit mulai mengikis segmen pasar kita, ditambah lagi dengan konsumen sudah mulai melirik produk sejenis lainnya yang sekiranya mempunyai keunggulan lebih banyak atau dengan kata lain konsumen sudah mulai jenuh dengan produk yang kita jual.

4. Tahap kemunduran/penurunan
Akibat buruk perilaku konsumen tersebut menurunkan volume penjualan perusahaan sehingga perusahaan harus cepat-cepat mengambil kebijaksanaan agar perusahaan tidak bangkrut. Adapun kebijaksanaan yang akan di ambil oleh perusahaan pada umumnya terdiri dari 2, yaitu :

1. Menghentikan produk yang sudah tidak dapat bersaing dengan digantikan oleh barang yang benar-benar baru dan lain dibandingkan dengan produk lama. Kebijaksanaan ini dapat berjalan dengan lancar asalkan perusahaan mempunyai tenaga yang punya kemampuan dalam membuat motivasi baru, kreasi, atau menciptakan barang yang akan menggantikannya.

2. Tetap mempertahankan barang lama tetapi memperbaharui atribut-atribut lamanya baik dari segi kemasan atau dapat juga menonjolkan kelebihan lain. Kalau alternatif ini tidak dapat dilakukan perusahaan harus dapat membuat barang yang benar-benar baru yang memerlukan penelitian dari awal baik dari segi mutu, merk dagang, pembungkus, cara mendistribusikan dan lain-lain.
b. Pembungkus barang
Bungkus barang merupakan pertimbangan ke dua setelah produk yang sejenis ternyata mempunyai kualitas yang sama kualitas yang sama, rasa yang sama atau kegiatan yang relative berbeda. Maka bagi pembeli yang merasa bingung dengan berbagai merk tersebut akhirnya akan mempertimbangkan bungkus luar produk yang akan dipilih. Oleh karena itu bungkus juga memegang peranan penting dalam penjualan produk.
Untuk membuat bungkus agar menarik pembeli maka perusahaan harus mempertimbangkan dari berbagai aspek baik aspek ekonomis, keindahan maupun praktisnya.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembungkusan diantaranya:
 Bungkus yang membangkitkan hasrat untuk membeli.
 Bungkus yang mudah diingat.
 Bungkus yang tidak menambah harga jual sehingga tidak dapat besaing dengan produk sejenis yang lain.
 Bungkus di design agar dapat menjaga mutu barang, memudahkan pengangkutan, penyimpanan, penyusunan di rak took, atau memmpunyai kegiatan setelah dipakai habis (ada kegiatan ganda).


c. Merk Barang
Merk barang yang dinyatakan dengan kata-kata saja atau disertai dengan gambar tertentu untuk mempertegaskan adalah sangat penting bagi perusahaan untuk membedakan perusahaan yang satu dengan yang lain. Dengan melihat merk seseorang yang sudah menggemari atau fanatic terhadap rasanya, mutunya atau keadaanya tidak akan nemilih lagi dalam memilih lagi dalam membeli barang cukup hanya dengan melihat gambar tertentu atau kata-kata tertentu dalam suatu prroduk menganggap sudah cukup memutuskan untuk membeli.
Dengan merk yang sudah menjadi langganan pemakai dapat menghemat waktu dalam membeli karena dapat menyuruh orang lain untuk membelinya (praktis) dan membuat anggaran tertentu dalam memakainya.
Banyaknya manfaat yang dapat diperoleh konsumen ini ternyata terlihat juga oleh produsen sehingga sering sekali produsen menggunakan merk tersebut sebagai salah satu strategi pemasarannya dengan jalan perusahaan memproduksi barang yang tidak terlalu berbeda setiap memakai berbagai merk, hal ini dilakukan untuk menguasai pasar.
2. Price (Harga)
Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “price is the amount of money charged for a product or service. More broadly, price is the sum of all the value that consumers exchange for the benefits of having or using the product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa. Sedangkan Stanton mendefinisikan harga: “Price is the amount of money and or goods needed to acquire some combination of another goods and its companying services”. Pengertian di atas mengandung arti bahwa harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pengguna untuk mendapatkan produk. Dengan kata lain seseorang akan membeli barang kita jika pengorbanan yang dikeluarkan (uang dan waktu) sesuai dengan manfaat yang diperoleh dari prouksi tersebut (Moenroe, 1990). Jika hal ini dikaitkan dengan produk layanan, maka seseorang akan datang ke tempat kita jika waktu atau dana yang dikorbankan untuk mendapatkan produk layanan kita sesuai dengan produk layanan yang ditawarkan.
Harga dan kebijaksanaan harga adalah elemen yang paling banyak diperdebatkan dalam pemasaran. Harga adalah satu-satunya variabel strategi pemasaran yang berkaitan dengan pemasukan, bagaimanapun harga mendatangkan masalah tersendiri. Condous (1983) menyarankan, “…apabila pengenaan biaya (charging) merupakan suatu keharusan, maka besarnya harus disesuaikan dengan kemampuan pengguna.”
Dalam hal pemasaran jasa, kreatifitas dan keahlian manajemen paling banyak dibutuhkan dalam masalah penetapan harga. Ciri-ciri yang dimiliki jasa menyebabkan dampak yang penting dalam penetapan harga. Ciri-ciri yang dimiliki jasa menyebabkan dampak yang penting dalam penetapan harga. Hal yang menarik sekali adalah bahwa para penjual kerap kali mengetahui permintaan in-elastis. Oleh karena itu mereka menetapkan harga yang paling tinggi. Akan tetapi mereka lalai bertindak yang sebaliknya, jika menghadpi permintaan yang elastis, walaupun harga lebih rendah akan menaikkan penjualan unit, pendapatan total, penggunaan fasilitas dan mungkin juga naiknya laba bersih.
Prinsip penetapan harga barang dapat juga diterapkan daam penetapan harga jasa. Secara singkat prinsip-prinsip penetapan harga menurut Zeithaml dan Bitner (1996) adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah faktor dalam menetapkan harganya, yang mencakup: pemilihan tujuan penetapan harga, menentukan tingkat permintaan, prakiraan biaya, menganalisis harga yang ditetapkan dan produk yang ditawarkan pesaing, pemilihan metode penetapan harga, dan menentukan harga akhir.
2. Perusahaan tidak selalu harus berupaya mencari profit makasimum melalui penetapan harga. Sasaran lain yang bisa mereka capai adalah mencakup survival, memakasimumkan penerimaan sekarang, memakasimumkan pertumbuhan penjualan, memakasimumkan penguasaan (skimming) pasar dan kepemimpinan produk atau kualitas.
3. Para pemasar hendaknya memahami seberapa responsif permintaan terhadap perubahan harga. Untuk mengevaluasi sensitifitas harga, para pemasar bisa menghitung elastisitas permintaan, yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

Elastisitas = Persen (%) perubahan dalam kuantitas yang dibeli
Persentase perubahan dalam harga

4. Berbagai jenis biaya harus sipertimbangkan dalam menetapkan harga, termasuk di dalamnya adalah biaya langsung dan tidak langsung, biaya tetap dan biaya variabel, biaya tidak langsung yang bisa dilacak, dan biaya-biaya yang teralokasi. Bila suatu produk atau jasa harus mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, harga harus mampu menutup semua biaya mencakup mark-upnya.
5. Harga-harga para pesaing akan mempengaruhi tingkat permintaan barang dan jasa yang ditawarkan peruasahaan dan karenanya harus dipertimbangkan dalam proses penetapan harga.
6. Berbagai cara penetapan yang ada mencakup mark-up, sasaran perolehan, nilai yang bisa diterima, going rate, sealed-bid, dan harga psikologis.
7. Setelah menetapkan struktur harga, perusahaan menyesuikan harganya dengan menggunakan harga geografis, diskon harga, harga promosi, dan harga diskrimiasi, serta harga bauran produk.

Dalam situasi tertentu, pengguna melakukan penilaian atau menghitung-hitung tentang apa yang akan mereka peroleh sebagai balasan dari apa yang mereka berikan. Dengan demikian, harga merupakan pembatas (trade-of) untuk sejumlah benefit (nilai) yang akan diberikan oleh suatu produk (barang atau jasa) dengan sejumlah biaya yang dikaitkan dengan sejumlah biaya yang dikaitkan dengan penggunaan produk tersebut (Yazid), 1999). Pusat informasi yang menghendaki profit harus mampu menutup semua biaya yang berkaitan dengan proses memproduksi dan memasarkan suatu jasa. Selanjutnya menetapkan marjin secukupnya sehingga mampu memberikan keuntungan yang memuaskan.

Yazid (1999) yang mengatakan bahwa, “Harga atau biaya sebuah jasa akan mencakup harga yang bersifat moneter dan harga yang bersifat non-moneter. Harga yang bersifat moneter mempuyai peranan penting bagi bagian pemasaran untuk mengukur tingkat atau porsi penerimaan dari konsumen”. Selanjutnya dikatakan bahwa, di samping itu beberapa biaya non-moneter yang mungkin diperhitungkan konsumen ketika menggunakan suatu jasa mencakup:
1. Waktu. Waktu merupakan komoditas utama bagi sejumlah orang, dan bagi seseorang yang menawarkan jasa dengan pelayanan yang berbeda kepada setiap individu, tetapi mempunyai keterbatasan waktu, mereka akan memperhitungkan biaya terhadap waktu yang digunakan dalam mencari/memburu suatu jasa, karena barangkali waktu yang terbuang itu sebenarnya dapat digunakan untuk keperluan lain.
2. Upaya-upaya yang bersifat fisik. Biaya untuk melakukan upaya-upaya fisik yang diperlukan unruk memperoleh sejumlah jasa bisa saja dimasukkan, khususnya bila penyajian jasa dilakukan secara swalayan.
3. Biaya-biaya sensor. Biaya-biaya ini bisa saja dikenakan sehubungan dengan adanya kebisingan, bau tidak sedap, aliran udara yang tidak lancar, terlalu panas atau terlalu dingin ruangannya, tempat duduk yang tidak nyaman, lingkungan yang terkesan jorok, bahkan rasa yang tidak mengenakkan.
4. Biaya-biaya psikologis. Biaya-biaya ini kadang-kadang dikenakan untuk penggunaan suatu jasa tertentu, seperti upaya yang bersifat mental (berpikir), perasaan adanya ketimpangan atau ketidakadilan bahkan rasa takut. (Yazid, 1999)

3. Promotion (Promosi)
Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.
3.1.1 Promosi
1. Pengertian Promosi.
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dapat mengarahkan organisasi atau seseorang untuk menciptakan transaksi antara pembeli dan penjual.
Promosi merupakan kegiatan terakhir dari marketing mix yang sangat penting karena sekarang ini kebanyakan pasar lebih banyak bersifat pasar pembeli di mana keputusan terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh konsumen. Oleh karena itu pembeli adalah raja. Para produsen berbagai barang bersaing untuk merebut hati pembeli agar tertarik dan mau membeli barang yang dijualnya.
Pada dasarnya keputusan membeli sangat dipengaruhi oleh motif-motif pertimbangan secara emosional, seperti : merasa bangga, sugesti, angan-angan dan sebagainya. Tetapi bisa juga pembeli membeli secara rasional seperti: karena mempertimbangkan riwatnya, ekonomisnya, segi kepraktisan, harganya, pengangkutannya dan sebagainya.
Dalam promosi terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan, pada umumnya ada 4 kegiatan yang biasa dilakukan yaitu:
a. Periklanan.
b. Personal selling.
c. Promosi penjualan.
d. Publisitas dan humas.

a. Periklanan (Advertensi)
Periklanan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang sering dilakukan perusahaan melalui komunikasi non individu dengan sejumlah biaya seperti iklan melalui media masa, perusahaan iklan, lembaga non laba, individu-individu yang membuat poster dan sebagainya.
Periklanan dilakukan untuk memasarkan produk baru, memasuki segmen pasar yang baru atau yang tidak terjangkau oleh salesman maupun personal selling. Periklanan sering dilakukan baik melalui surat kabar, radio dan TV, pos langsung atau bahkan melalui biro periklanan.
b. Personal selling
Personal selling adalah kegiatan promosi yang dilakukan antar individu yang sering bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan kedua belah pihak.*)
Proses personal selling adalah sebagai berikut:

Pelayanan sesudah penjualan
c. Promosi penjualan
Promosi penjualan adalah salah satu bentuk kegiatan promosi dengan menggunakan alat peraga seperti: Peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, contoh barang dan sebagainya.
d. Publisitas
Publisitas merupakan kegiatan promosi yang hampir sama dengan periklanan yaitu melalui media masa tetapi informasi yang diberikan tidak dalam bentuk iklan tetapi berupa berita.
Biasanya lembaga yang dipublisitaskan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun tetapi bisa merugikan kalau lembaga yang dipublisitaskan diberitakan kejelekannya.
4. Saluran Distribusi ( Place )
Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.

4.1. Pengertian Saluran Distribusi.
Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The various the company undertakes to make the product accessible and available to target customer”. Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.
Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.
4.2 Pemilihan saluran distribusi
Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi yang tersebar luas.
Saluran distribusi adalah saluran yang dipakai produsen untuk menyalurkan barang hasil produksinya kepada konsumen, baik sampai berpindahnya hak (penguasaan) sampai dengan pemindahan barang maupun hanya pemindahan hak kepemilikannya saja.
Pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Sifat pembeli, seperti kebiasaan membeli, frekuensi pembelian, letak geografis dsb.
b. Sifat produk.
c. Sifat perantara.
d. Sifat pesaing
e. Sifat perusahaan, dan sebagainya
Sifat pembeli sangat mempengaruhi keputusan produsen dalam memilih saluran distribusi yang dipakai.
Sebagai contohnya, kalau jumlah pembeli hanya, frekuensi pembelian dalam jumlah yang kecil-kecil maka akan membuat produsen cenderung memilih saluran distribusi yang panjang.
Demikian juga sifat produk juga merupakan pertimbangan produsen yang tidak kalah pentingnya. Misalnya, apakah barang tersebut mudah rusak atau tidak, bagaimana ukurannya, bagaimana kualitas barang kalau dilihat dari segi konsumen, harganya dan sebagainya. Kesemuanya itu perlu dijadikan bahan pertimbangan yang penting juga.
Demikian juga masalah sifat perantara, perusahaan, pesaing, pasar yang dituju dan sebagainya menjadi faktor yang penting dalam memilih saluran distribusi yang akan digunakan perusahaan. Saluran distribusi yang digunakan itu dengan tujuan agar barang yang ditawarkan sampai pada konsumen industry maupun konsumen akhir.
4.3 Alternatif pemilihan saluran distribusi.
Untuk memakai saluran distribusi tertentu di samping mempertimbangkan faktor-faktor di atas perusahaan juga perlu mengetahui unsure apa saja yang sebenarnya juga mempengaruhi pemilihan saluran distribusi, diantaranya:
a. Tipe perantara.
Perantara dalam kenyataannya juga melakukan beberapa macam fungsi pemasaran seperti penyimpanan, pengangkutan, penjualan, pembelian dan sebagainya. Kalau fungsi pemasaran yang dilakukan perantara ternyata lebih efisien disbanding dengan kalau fungsi pemasaran dilakukan oleh produsen maka produsen yang bersangkutan biasanya memasukan perantara kedalam saluran distribusi yang dipilihnya.
Pada dasarnya ada 3 jenis perantara yaitu :
1. Pedagang (Wholesaler) adalah perantara yang secara nyata mempunyai barang dagangan dan melakukan fungsi pemasaran di mana barang yang di dagangkan dalam jumlah volume penjualan yang besar sehingga pedagang besar ini biasanya hanya melayani pembelian dalam jumlah yang banyak atau dengan kata lain tidak melayani kosumen akhir yang membeli untuk memenuhi kebutuhan pribadinnya (atau besifat non-bisnis).

2. Pengecer (retailer) adalah perantara yang berhubungan langsung dengan konsumen akhir baik konsumen untuk keperluan pribadi maupun konsumen industri.
Kalau digambarkan saaluran distribusi tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 5.3. Saluran distribusi pemasaran.
3. Agen, Agen merupakan perantara yang ketiga, agen mempunyai perbedaan baik dengan pedagang besar mupun pengecer. Hal ini diperlihatkan pada masalah hak kepemilikan barang yang dijualnya. Kalau pedagang besar dan pengecer memiliki hak milik pada barang yang dijual maka kalau pada agen sebaliknya. Biarpun sebagai agen mereka bisa menjual dalam partai besar tetapi tetap hak miliknya ada pada produsennya.
Kalau digambarkan sebagai berikut:

Gambar 5.4. Saluran distribusi yang memasukan agen dan langsung ke konsumen akhir.
b. Jumlah Perantara.
Kalau ditinjau dari jumlah perantara, ini menyangkut untuk tingkat penyebaran pasar yang diinginkan oleh produsen.
Dengan mempertimbangkan jumlah perantara/penyalur maka produsen mempunyai 3 jenis kebijaksanaan alternative pemakaian saluran distribusi, yaitu:

1. Distribusi Insentif.
Kebijaksanaan yang dipakai perusahaan dengan jalan memakai sebanyak mungkin penyalur atau pengecer untuk mencapai dengan cepat kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dengan segera. Biasanya kebijaksanaan ini dilakukan kalau produsen menjual barang-barang konsumsi sejenis, konvinen atau kebutuhan pokok sehari-hari.
2. Distribusi selektif.
Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memakai beberapa perantara saja, untuk memudahkan pengawasan terhadap penyalur. Distribusi ini dipakai untuk memasarkan barang-barang baru, barang spesial maupun barang industri jenis peralatan ekstra. Sehingga dalam pemakaian saluran distribusi ini produsen berusaha memilih berapa penyalur yang benar-benar baik dan mampu melaksanakan fungsi pemasaran.
3. Distribusi eksklusif.
Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memilih satu perantara saja dalam wilayah geografis tertentu. Hal ini digunakan untuk pengawasan yang lebih intensif dan mendorong semangat penyalur agar agresif dalam melaksanakan fungsi pemasarannya. Distribusi ini dipakai produsen penghasil barang-barang yang relatif mahal/berat.
Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan (finance), teori Marketing mix juga terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis buku Seth Godin, misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.[1]
Perencanaan saluran distribusi dilakukan dengan maksud untuk memperlancar penyaluran produk agar sampai kepada konsumen. Dengan kegiatan distribusi ini diharapkan dapat mempermudah konsumen untuk memperoleh produk setiap saat. Kecepatan dan ketepatan dari saluran distribusi yang dilakukan oleh perusahaan akan sangat membantu konsumen dalam mendapatkan produk perusahaan, hal ini agar dapat menaikkan citra keberadaan produk dan perusahaan itu sendiri.