Minggu, 09 Juni 2013

PROPOSAL BISNIS

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Nama dan Alamat Usaha
Nama Usaha                     :  MAKMUR JAYA
Alamat Usaha                   : Jl. Perapatan Melawai no 49 KM 25  Semarang – jawa tengah
B.       Nama dan Alamat Pemilik
Nama Pemilik                  :  Ayu Fitriani
Alamat Pemilik                : Jl. Perapatan Melawai no 49 km 25 Semarang –Jawa Tenagah
C.      Bidang Usaha
Penulis membuka usaha di bidang peternakan ikan air tawar yaitu ikan lele.

D.      Bentuk Badan Usaha
              Usaha yang penulis dirikan berbentuk badan usaha Perseorangan, karena modal yang diperoleh dari modal sendiri.



BAB II
DESKRIPSI USAHA

A.      Latar Belakang Usaha
Ikan lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat karena rasa dagingnya yang lezat dan gurih selain itu harganya cukup terjangkau bagi semua kalangan masyarakat. Konsumen yang akan dituju adalah para pedagang ikan di pasar, para pelaku bisnis makanan seperti pedagang pecel lele atau para pemilik cattering.
Usaha peternakan merupakan upaya untuk meningkatkan pendapatan keluarga penulis dan menunjukkan bahwa peternakan merupakan sektor usaha yang menguntungkan dan mampu bartahan dalam kondisi apapun. Oleh karena itu penulis memilih membuka usaha di bidang peternakan ikan lele yang diberi nama “ MAKMUR JAYA“.
B.       Tujuan Usaha
Dengan didirikannya usaha ini penulis mempunyai berbagai tujuan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.  Memperoleh keuntungan
2.  Menyuplai (memasok) kebutuhan ikan lele di daerah lokasi usaha
3.  Meningkatkan kondisi ekonomi keluarga penulis
4.  Mengurangi pengangguran.
C.   Deskripsi Umum Usaha
Penulis memilih membuka usaha peternakan lele  “ MAKMUR JAYA“ karena usaha jenis ini merupakan salah satu peluang usaha yang cukup menggiurkan. Aneka masakan dari lele bisa diperoleh dengan mudah, rasa daging yang lezat dan gurih menjadikan bisnis peternakan lele menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan untuk diterjuni. Selain itu bisnis peternakan ikan lele mempunyai prospek yang bagus baik sekarang maupun di masa yang akan dating, karena belum banyak pesaing.
Dalam membuka usaha ini penulis membeli langsung bibit lele dari desa Bandengan Jepara dan memilih bibit lele yang berukuran 4 cm sampai dengan 5 cm karena bibit lele yang ukuran panjangnya di bawah ukuran tersebut  mudah mati.
Lele dapat dipanen setelah  berumur kurang lebih 3 bulan, biasanya lele yang diminati pasaran yaitu lele ukuran 5 sampai 7 ekor/kg atau sesuai dengan permintaan pasar.








BAB III
ASPEK PEMASARAN

A.      Sasaran Pemasaran
Sasaran pemasaran yang penulis pilih dalam usaha ini adalah :
1.      Para pedagang ikan segar di pasar
2.      Pedagang pecel lele
3.      Para pemilik cattering yang ada di sekitar lokasi usaha.
B.       Strategi Pemasaran
Pemasaran usaha ini lebih mengandalkan menjaga kualitas hasil panen lele yang bagus dengan harga terjangkau.
C.      Persaingan
Usaha yang didirikan penulis ini belum banyak pesaing di bidang peternakan ikan lele. Karena sebagian besar mereka memelihara lele hanya untuk hobi saja bukan untuk dijadikan bisnis. Jadi peluang usaha di bidang peternakan ikan lele sangat bagus.
D.       Perkiraan Bagian Pemasaran
Disini penulis memperkirakan peluang pasar bisa lebih luas, jika memilih para pelaku bisnis makanan yang bahan dasarnya dari ikan lele. Diperkirakan ada 15 konsumen yang akan dituju yaitu terdiri dari penjual ikan segar di pasar, pemilik cattering dan penjual pecel lele.

BAB IV
ASPEK PRODUKSI

A.      Analisis Lokasi Usaha
Penulis memilih lokasi usaha di dekat rumah sendiri Rt 05 Rw 05 desa Lebak Pakis Aji Jepara karena lokasinya dekat dengan air PDAM sehingga memudahkan dalam mendapatkan air untuk pengisian kolam. Selain itu lokasi usaha yang penulis pilih dapat memudahkan dalam proses perawatan dan pengawasannya.
B.       Bahan dan Peralatan
1.        Bibit lele
2.        Terpal
3.        Kayu (sebagai patok)
4.        Palu
5.        Paku
6.        Bambu
7.        Mesin penyedot air
8.        Waring/serok
9.        Ember
10.    Selang

C.      Proses Pembuatan Tempat Peternakan
Adapun cara pembuatan tempat peternakan lele adalah sebagai berikut :
1.   Pasang patok kayu berbentuk persegi panjang dengan ukuran 5 m x 3 m dan tinggi 1 meter
2.   Di sela-sela patok tersebut diberikan lagi beberapa patok dengan jarak 50 cm dengan ketinggian yang sama
3.   Lalu pagari/ pasang belahan bambu berjajar dari bawah ke atas setinggi patok tersebut
4.   Jika rangka kolam sudah jadi, langkah selanjutnya adalah pemasangan terpal pada masing-masing kolam
5.   Jika semuanya sudah terpasang dengan baik, maka langkah selanjutnya yaitu mengisi bak kolam dengan pupuk kandang kurang lebih 10 kg/ kolam dan air setinggi 15 cm – 20 cm
6.   Dan yang terakhir adalah mendiamkan air yang sudah dicampur dengan pupuk kandang selama kurang lebih 1 minggu.






D.  Proses Penebaran Bibit dan Pembesarannya
·         Proses Penebaran Bibit Lele
1.      Sebelum bibit ditebar, pemberian obat pembunuh bakteri harus dilakukan ke dalam air kolam terlebih dahulu
2.      Pembelian bibit lele dilakukan 2 hari sampai 3 hari sebelum melakukan proses penebaran ke dalam kolam, hal ini untuk menghindari stres pada bibit lele yang akan ditebar
3.      Penebaran bibit dilakukan setelah 1 minggu pemupukan atau saat pakan alami sudah tersedia
4.      Penebaran sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari karena kalau pada siang hari suhu air meningkat dan bisa menimbulkan kematian pada bibit lele
5.      Penebaran dilakukan dengan hati-hati agar bibit lele tidak mengalami stres
6.      Bibit lele yang masih berada di dalam wadah pengangkutan dibiarakan terapung – apung di atas permukaan air selama 5 menit
7.      Tambahkan air kolam ke wadah pengangkutan sedikit demi sedikit. Dengan cara ini diharapkan kualitas air yang ada  di dalam wadah pengangkutan tersebut akan sama dengan air yang ada di kolam
8.      Bibit yang sudah ditebar jangan diberi pakan langsung, tunggu hingga 2 sampai 3 hari barulah pemberian pakan pelet bisa dilakukan, karena bibit yang baru ditebar ke kolam membutuhkan waktu untuk beradaptasi  dengan lingkungan yang baru.
·
 Proses Pembesaran
Setelah bibit lele memasuki usia kurang lebih 1 bulan langkah selanjutnya adalah proses pembesaran lele, adapun langkah – langkah dalam pembesarannya adalah sebagai berikut :
1.      Menguras air dalam kolam dan mengambil ikan lele dengan serok / waring
2.      Masukkan lele ke dalam ember berisi air yang telah disediakan
3.      Pisahkan lele yang berukuran besar dan kecil hal ini bertujuan untuk menghindari proses saling memakan antara lele yang berukuran besar dan kecil
4.      Lalu isilah kolam dengan kedalaman air ditambah kurang lebih 20 cm dari kedalaman air sebelumnya, karena semakin besar ikan lele maka semakin banyak air yang dibutuhkan
5.      Masukkan lele yang sudah dipilih/disortir kedalam kolam
6.      Dan yang terakhir adalah memberikan pakan pada lele secara teratur dengan ukuran pelet yang lebih besar sampai waktu pemanenan tiba.






BAB V
ASPEK KELEBIHAN DAN KEKURANGAN USAHA

A.      Aspek Kelebihan Usaha
Kolam terpal dipilih sebagai alternatif untuk peluang bisnis peternakan lele  karena memberikan banyak keuntungan, diantaranya sebagai berikut :
1.   Modal usaha yang relatif rendah
2.   Pemasarannya relatif mudah
3.   Dapat dibuat sendiri karena tidak serumit kolam permanen yang terbuat dari beton/semen
4.   Kolam mudah dibongkar pasang, sehingga bisa dipindah tempat
5.   Lokasi usaha tidak mudah terkena banjir
B.       Aspek Kekurangan Usaha
Adapun kekurangan dalam usaha ini adalah :
1.      Hama penyakit yang timbul pada air kolam ketika proses peternakan berlangsung sehingga membutuhkan pengobatan secara teratur

2.      Belum mampu untuk melakukan pemijahan (menghasilkan bibit) sendiri sehingga masih membeli bibit lele dari luar.

0 komentar:

Posting Komentar