BAB I
PENDAHULUAN
A. Nama dan Alamat
Usaha
Nama Usaha
: MAKMUR JAYA
Alamat Usaha
: Jl. Perapatan Melawai no 49 KM 25
Semarang – jawa tengah
B. Nama dan
Alamat Pemilik
Nama Pemilik
: Ayu Fitriani
Alamat Pemilik
: Jl. Perapatan Melawai no 49 km 25 Semarang –Jawa Tenagah
C. Bidang Usaha
Penulis membuka usaha di bidang peternakan ikan air tawar
yaitu ikan lele.
D. Bentuk Badan
Usaha
Usaha
yang penulis dirikan berbentuk badan usaha Perseorangan, karena modal yang
diperoleh dari modal sendiri.
BAB II
DESKRIPSI USAHA
A. Latar Belakang
Usaha
Ikan lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat
karena rasa dagingnya yang lezat dan gurih selain itu harganya cukup terjangkau
bagi semua kalangan masyarakat. Konsumen yang akan dituju adalah para pedagang
ikan di pasar, para pelaku bisnis makanan seperti pedagang pecel lele atau para
pemilik cattering.
Usaha peternakan merupakan upaya untuk meningkatkan
pendapatan keluarga penulis dan menunjukkan bahwa peternakan merupakan sektor
usaha yang menguntungkan dan mampu bartahan dalam kondisi apapun. Oleh karena
itu penulis memilih membuka usaha di bidang peternakan ikan lele yang diberi
nama “ MAKMUR JAYA“.
B. Tujuan Usaha
Dengan didirikannya usaha ini penulis mempunyai berbagai
tujuan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh
keuntungan
2. Menyuplai (memasok)
kebutuhan ikan lele di daerah lokasi usaha
3. Meningkatkan
kondisi ekonomi keluarga penulis
4. Mengurangi
pengangguran.
C. Deskripsi Umum
Usaha
Penulis memilih membuka usaha peternakan lele “ MAKMUR JAYA“ karena usaha jenis ini
merupakan salah satu peluang usaha yang cukup menggiurkan. Aneka masakan dari
lele bisa diperoleh dengan mudah, rasa daging yang lezat dan gurih menjadikan
bisnis peternakan lele menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan untuk
diterjuni. Selain itu bisnis peternakan ikan lele mempunyai prospek yang bagus
baik sekarang maupun di masa yang akan dating, karena belum banyak pesaing.
Dalam membuka usaha ini penulis membeli langsung bibit lele
dari desa Bandengan Jepara dan memilih bibit lele yang berukuran 4 cm sampai
dengan 5 cm karena bibit lele yang ukuran panjangnya di bawah ukuran
tersebut mudah mati.
Lele dapat dipanen setelah
berumur kurang lebih 3 bulan, biasanya lele yang diminati pasaran yaitu
lele ukuran 5 sampai 7 ekor/kg atau sesuai dengan permintaan pasar.
BAB III
ASPEK PEMASARAN
A. Sasaran Pemasaran
Sasaran
pemasaran yang penulis pilih dalam usaha ini adalah :
1. Para pedagang ikan segar di pasar
2. Pedagang pecel lele
3. Para pemilik cattering yang ada di
sekitar lokasi usaha.
B. Strategi Pemasaran
Pemasaran
usaha ini lebih mengandalkan menjaga kualitas hasil panen lele yang bagus
dengan harga terjangkau.
C. Persaingan
Usaha yang
didirikan penulis ini belum banyak pesaing di bidang peternakan ikan lele.
Karena sebagian besar mereka memelihara lele hanya untuk hobi saja bukan untuk
dijadikan bisnis. Jadi peluang usaha di bidang peternakan ikan lele sangat
bagus.
D. Perkiraan Bagian Pemasaran
Disini
penulis memperkirakan peluang pasar bisa lebih luas, jika memilih para pelaku
bisnis makanan yang bahan dasarnya dari ikan lele. Diperkirakan ada 15 konsumen
yang akan dituju yaitu terdiri dari penjual ikan segar di pasar, pemilik
cattering dan penjual pecel lele.
BAB IV
ASPEK PRODUKSI
A. Analisis Lokasi Usaha
Penulis
memilih lokasi usaha di dekat rumah sendiri Rt 05 Rw 05 desa Lebak Pakis Aji
Jepara karena lokasinya dekat dengan air PDAM sehingga memudahkan dalam
mendapatkan air untuk pengisian kolam. Selain itu lokasi usaha yang penulis
pilih dapat memudahkan dalam proses perawatan dan pengawasannya.
B. Bahan dan Peralatan
1. Bibit lele
2. Terpal
3. Kayu (sebagai patok)
4. Palu
5. Paku
6. Bambu
7. Mesin penyedot air
8. Waring/serok
9. Ember
10. Selang
C. Proses Pembuatan Tempat Peternakan
Adapun cara
pembuatan tempat peternakan lele adalah sebagai berikut :
1. Pasang patok kayu berbentuk persegi panjang
dengan ukuran 5 m x 3 m dan tinggi 1 meter
2. Di sela-sela patok tersebut diberikan lagi
beberapa patok dengan jarak 50 cm dengan ketinggian yang sama
3. Lalu pagari/ pasang belahan bambu berjajar
dari bawah ke atas setinggi patok tersebut
4. Jika rangka kolam sudah jadi, langkah
selanjutnya adalah pemasangan terpal pada masing-masing kolam
5. Jika semuanya sudah terpasang dengan baik,
maka langkah selanjutnya yaitu mengisi bak kolam dengan pupuk kandang kurang
lebih 10 kg/ kolam dan air setinggi 15 cm – 20 cm
6. Dan yang terakhir adalah mendiamkan air yang
sudah dicampur dengan pupuk kandang selama kurang lebih 1 minggu.
D. Proses Penebaran Bibit dan Pembesarannya
· Proses Penebaran Bibit Lele
1. Sebelum bibit ditebar, pemberian obat
pembunuh bakteri harus dilakukan ke dalam air kolam terlebih dahulu
2. Pembelian bibit lele dilakukan 2 hari
sampai 3 hari sebelum melakukan proses penebaran ke dalam kolam, hal ini untuk
menghindari stres pada bibit lele yang akan ditebar
3. Penebaran bibit dilakukan setelah 1
minggu pemupukan atau saat pakan alami sudah tersedia
4. Penebaran sebaiknya dilakukan pada pagi
hari atau sore hari karena kalau pada siang hari suhu air meningkat dan bisa
menimbulkan kematian pada bibit lele
5. Penebaran dilakukan dengan hati-hati agar
bibit lele tidak mengalami stres
6. Bibit lele yang masih berada di dalam
wadah pengangkutan dibiarakan terapung – apung di atas permukaan air selama 5
menit
7. Tambahkan air kolam ke wadah pengangkutan
sedikit demi sedikit. Dengan cara ini diharapkan kualitas air yang ada di dalam wadah pengangkutan tersebut akan
sama dengan air yang ada di kolam
8. Bibit yang sudah ditebar jangan diberi
pakan langsung, tunggu hingga 2 sampai 3 hari barulah pemberian pakan pelet
bisa dilakukan, karena bibit yang baru ditebar ke kolam membutuhkan waktu untuk
beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
·
Proses Pembesaran
Setelah
bibit lele memasuki usia kurang lebih 1 bulan langkah selanjutnya adalah proses
pembesaran lele, adapun langkah – langkah dalam pembesarannya adalah sebagai berikut
:
1. Menguras air dalam kolam dan mengambil
ikan lele dengan serok / waring
2. Masukkan lele ke dalam ember berisi air
yang telah disediakan
3. Pisahkan lele yang berukuran besar dan
kecil hal ini bertujuan untuk menghindari proses saling memakan antara lele
yang berukuran besar dan kecil
4. Lalu isilah kolam dengan kedalaman air
ditambah kurang lebih 20 cm dari kedalaman air sebelumnya, karena semakin besar
ikan lele maka semakin banyak air yang dibutuhkan
5. Masukkan lele yang sudah dipilih/disortir
kedalam kolam
6. Dan yang terakhir adalah memberikan pakan
pada lele secara teratur dengan ukuran pelet yang lebih besar sampai waktu
pemanenan tiba.
BAB V
ASPEK KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN USAHA
A. Aspek Kelebihan Usaha
Kolam terpal
dipilih sebagai alternatif untuk peluang bisnis peternakan lele karena memberikan banyak keuntungan,
diantaranya sebagai berikut :
1. Modal usaha yang relatif rendah
2. Pemasarannya relatif mudah
3. Dapat dibuat sendiri karena tidak serumit
kolam permanen yang terbuat dari beton/semen
4. Kolam mudah dibongkar pasang, sehingga bisa
dipindah tempat
5. Lokasi usaha tidak mudah terkena banjir
B. Aspek Kekurangan Usaha
Adapun
kekurangan dalam usaha ini adalah :
1. Hama penyakit yang timbul pada air kolam
ketika proses peternakan berlangsung sehingga membutuhkan pengobatan secara
teratur
2. Belum mampu untuk melakukan pemijahan
(menghasilkan bibit) sendiri sehingga masih membeli bibit lele dari luar.
0 komentar:
Posting Komentar